Listrik Statis Pada Kendaraan, Raba Dulu Daripada Kaget

billy - Kamis, 4 Oktober 2012 | 07:06 WIB

(billy - )


Setelah lelah menyetir di kemacetan lalu-lintas sepulang kerja, Anwar kaget bukan kepalang ketika turun dari mobilnya. Tak sengaja tangannya seperti terkena setrum arus listrik sesaat setelah menginjakkan kaki ke aspal. Wah, masa iya ada listrik yang bocor sih?

Tenang, kondisi ini masih normal kok. Apalagi untuk yang berkendara agak lama dan tak hanya berlaku pengemudi saja loh, penumpang pun bisa saja mendapat kejutan ini. "Sebabnya dari gesekan antara bagian badan seperti punggung dengan jok," papar Sugandi, kepala bengkel Nissan TB. Simatupang, Jaksel (Gbr.1). Hanya saja, memang kadar arus listrik yang dirasakan sangat berbeda antarorang, walaupun menggunakan mobil ataupun pelapis jok sama.

Ingat gak waktu SD dahulu, sering bereksperimen dengan menggesekkan bahan plastik seperti penggaris atau sampul buku, lalu didekatkan dengan rambut ataupun potongan kertas, maka rambut dan kertas tersebut bakal tertarik (Gbr.2).

Nah, prinsipnya sama seperti itu. Hanya saja, badan orang menyimpan listrik statis yang nilainya berbeda-beda. Ada juga yang tidak pernah merasa tersetrum loh.

Walau terjadi hampir di seluruh bahan jok, baik itu kulit ataupun fabric. Beberapa orang akan lebih sensitif dengan bahan tertentu. Jadi, untuk yang memakai sarung jok, bisa dengan mencoba melepas bahan pembungkus tersebut. Kadang kala, tak terasa badan lebih mudah merasakan arus listrik tersebut.

Cara lain bisa dengan meraba bagian kendaraan yang terbuat dari logam atau metal terlebih dulu sebelum bagian badan bergeser dari jok (Gbr.3). "Tujuannya menetralkan listrik statis yang bakal terbentuk antara badan dengan jok tersebut," ungkap Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor.

Tak perlu terlalu lama, yang penting listrik yang telah tersimpan di badan bisa dibuang dulu. So, jangan kaget kalau lupa meraba bodi mobil ya.
 (mobil.otomotifnet.com)