Upgrade Performa Mesin Turbo Diesel, Kasih Low Boost Turbocharger

billy - Sabtu, 22 September 2012 | 14:08 WIB

(billy - )

Upgrade paling ‘sopan’ adalah turbo low boost.

"Turbo low boost bisa dikatakan memiliki range mulai 0,5 bar sampai 1,4 bar, lebih dari itu bisa dibilang high boost," ungkap Ovi Sardjan, tuner andalan bengkel Khatulistiwa Motorsport di Jl. Pramuka Raya Kav.69, Jakpus.

Nah, untuk mesin diesel masa kini, kebanyakkan turbo sekarang sudah berada di rentang tersebut.


Pilihan pertama bisa dengan memaksimalkan kerja mesin aslinya. Piggyback tentu jadi pilihan paling ekonomis. Misalkan saja dengan merek Dastek Unichip yang berkisar Rp 5 jutaan.

Piggyback berguna untuk membaca posisi kevakuman mesin sampai turbo mencapai boost maksimal. Juga untuk menipulasi data debit injektor yang bakal disemprot dan memutus boost cut sensor.

"Enaknya mesin yang sudah dilengkapi turbo, relatif lebih mudah untuk upgrade. Tinggal maksimalkan lewat piggyback dan module control turbo, kerja turbo yang hanya di kisaran 0,5 bar bisa dimaksimalkan hingga 2 bar," sambung pria yang rajin senyum ini.

Nah, untuk mesin diesel masa kini, bisa diperkirakan tenaga yang dicapai bisa naik 15 dk sampai 18 dk, hanya dari kenaikkan 0,1 bar turbo. Dengan catatan melalui program safe tuning alias jangan terlalu ekstrem. Wahh, tinggal kali saja besaran boost yang ada dari tenaga standar mesin.
Sedikit naik step, coba pasang intercooler. Besarannya tentu disesuikan turbo yang bakal terpasang.
 
"Harganya rata-rata berkisar Rp 3 juta tergantung ukuran," jelas Doni Satrio, pemilik bengkel DonSa Garage di bilangan Bintaro sektor 9, Jaksel. Tujuan intercooler agar udara yang dimampatkan, bisa sedingin mungkin.

"Oiya, untuk mobil bertransmisi otomatis, sebaiknya pasang juga automatic cooler, soalnya beban transmisi juga bertambah," wanti Ovi.
 
Nah, ketika memasang turbo dan intercooler baru, pastinya pipa-pipa penyalur udara mesti bikin baru.
 
Tinggal pilih saja, mau pakai bahan stainless steel atau sekaligus alumunium. Kalau stainless sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta, sedang alumunium pastinya lebih mahal, mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 5 juta.

Segenap ubahan di atas dijamin membuat tenaga mesin lebih beringas. Ketika mesin semakin besar, artinya butuh asupan bahan bakar lebih banyak.
 
Pasang injektor tambahan bisa jadi alternatif paling awal. Pasangnya bisa di intake atau sekaligus ganti yang punya debit lebih besar.

Kalau semua sudah dikerjakan, paling akhir adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai.
 
"Kunci pemakaian turbo adalah kualitas bahan bakar. Gunakan solar yang bermutu bagus agar kerja turbo benar-benar maksimal," bilang Ayah dari Dio dan Dinara ini. (mobil.otomotifnet.com)