"Pas pake pelek gede, remnya kurang ngegigit," keluh Merry Gusliana, salah satu pendiri F3C yang mengandalkan lingkar roda 17 inci. Pendapat senada juga dirasakan salah satu pengguna Freed yang pernah menjejalkan pelek ring 18 inci. "Kebanyakan yang pakai diameter pelek 17 inci ke atas rem jadi kurang pakem, lalu cenderung ngeloyor," sahut Richard Febri, salah satu anggota F3C bernomor register 48.
Menurutnya, pemakaian diameter pelek rentang 17 inci hingga 19 inci di Freed pada kecepatan tinggi kisaran 150 km/jam, ketika pedal rem diinjak, mobil tidak sepenuhnya langsung berhenti alias jadi ngeloyor. "Salah satu solusinya yakni mengganti kampas rem depan dengan tipe performance produk aftermarket," saran pembesut Freed PSD 2011 ini (Gbr.2).
Namun begitu ada konsekuensinya memakai produk non-orisinal Honda. Richard menjelaskan karakter pengereman dari produk aftermarket ini cenderung lebih keras dibanding versi standar pabrikan.
Richard juga menjelaskan bahwa konsekuensi kinerja produk aftermarket yang lebih baik, maka untuk daya tahannya dipastikan lebih cepat dibanding orisinil. Menurutnya jika pemakaian harian mobil dominan dalam perkotaan usia kampas rem alternatif ini bisa mencapai lebih dari dua tahun.
Jadi ada plus-minus juga bila dibandingkan pemakaian kampas rem standar dengan roda standar. (mobil.otomotifnet.com)