Audi A4 yang mulai dijual di Indonesia sejak tahun ‘97 ini memiliki mesin V6 berkapasitas 2.400 cc sebenarnya nyaman dan berkelas. Namun banyak yang takut dengan perawatannya. “Penyakitnya yang paling spesifik adalah overheat, itu karena ruang kompartemen mesinnya terlalu padat sehingga hawa panas dan kotoran debu banyak yang tidak bisa terbuang atau keluar,” ujar Heru dari MG Auto Service, bengkel spesialis Audi VW.
Sialnya, kalau overheat itu bisa menyebabkan kepala silindernya jadi melengkung, akhirnya kinerja mesin jadi tidak sempurna lagi. Solusinya, turun mesin 1/2, kepala silindernya harus dimaksimalkan kembali dan jalur-jalur oli dibersihkan lagi agar lancar, serta ganti paking 1/2 set.
Intinya supaya enggak overheat lagi, perhatikan perawatannya. “Ganti oli mesin setiap 5.000 km, lalu oli transmisi matik setiap 15.000-20.000 km, juga perhatikan air radiator jangan sampai kurang,”tambah Heru lagi.
Terus pakai bensin yang oktannya minimal 95. Kemudian kebersihan ruang mesin juga harus dijaga agar debunya tidak semakin tebal. (mobil.otomotifnet.com)
Sialnya, kalau overheat itu bisa menyebabkan kepala silindernya jadi melengkung, akhirnya kinerja mesin jadi tidak sempurna lagi. Solusinya, turun mesin 1/2, kepala silindernya harus dimaksimalkan kembali dan jalur-jalur oli dibersihkan lagi agar lancar, serta ganti paking 1/2 set.
Intinya supaya enggak overheat lagi, perhatikan perawatannya. “Ganti oli mesin setiap 5.000 km, lalu oli transmisi matik setiap 15.000-20.000 km, juga perhatikan air radiator jangan sampai kurang,”tambah Heru lagi.
Terus pakai bensin yang oktannya minimal 95. Kemudian kebersihan ruang mesin juga harus dijaga agar debunya tidak semakin tebal. (mobil.otomotifnet.com)