10 Langkah Antisipasi Kejahatan di Jalan

billy - Kamis, 19 Juli 2012 | 10:03 WIB

(billy - )


Jalan raya merupakan salah satu kawasan yang mesti dihadapi dengan pintar dan waspada. Ancamannya tidak hanya kecelakaan jalan raya, tapi juga aksi kejahatan. Bahkan mobil yang tertutup rapat pun kadang tidak bisa melindungi penumpangnya. Salah satu penyebabnya, kurangnya kewaspadaan pengendara yang memudahkan pelaku kriminal melancarkan aksinya.

Sebelum Anda jadi korban, saat berkendara selalu terapkan 10 langkah dari Bintarto Agung (Indonesia Defensive Driving Centre) dan Ryanald Jonatahn (Royal Security) berikut ini. 

1. Siap mental dan fisik

Hindari mengemudi bila tubuh tidak fit, sakit, dikuasai emosi seperti sedih, marah, senang berlebihan atau stress. Kondisi ini menurunkan kewaspadaan, pengemudi jadi ceroboh dan kurang menyadari ancaman di sekitarnya.

2. Lakukan perencanaan perjalanan

Atur jam dan rute perjalanan. Kenali dan hindari daerah-daerah rawan kejahatan dan macet. Hindari mengemudi sendiri pada malam hari. Bila tak terelakkan, pilih jalur yang terang dan ramai. Lebih baik lebih jauh tapi aman daripada dekat tapi rawan, gelap, jalannya rusak dan tidak familiar.

3. Persiapkan kendaraan

Selalu lakukan pre-trip inspection. Cek semua bagian kendaraan. Ban, kunci, lampu-lampu sampai mesin, pastikan semua bekerja dengan baik. Supaya jangan sampai harus berhenti di tengah jalan karena mobil mogok.

4. Jaga Penampilan

Jangan memakai dandanan dan perhiasan berlebihan, karena mengundang perampok. Apalagi kalau kaca mobil cukup terang. Wanita cenderung dipilih jadi korban, kalau mengemudi malam, lebih baik bila tidak terlalu terlihat bila Anda wanita.

5. Amankan Bawaan

Jangan biarkan barang berserakan di jok atau dasbor. Letakkan dompet dan handphone di tempat tertutup, tas kerja, laptop, kamera dan sebagainya di bagasi agar tak terlihat dari luar.

Penjahat mengincar saat mobil berjalan, macet, sampai saat mengisi bahan bakar di SPBU. Mereka tidak seketika beraksi di SPBU. Begitu melihat barang berharga, mereka menguntit dan melancarkan aksi perampokan begitu ada kesempatan, jalan sepi misalnya.

6. Defensive Driving

Sabar, kontrol emosi, tidak mudah terprovokasi oleh kondisi diluar kendaraan, seperti pengendara yang ugal-ugalan di dekat Anda. Modus penjahat cukup beragam, salah satunya memanfaatkan emosi korbannya. Dengan pura-pura tertabrak, marah-marah sampai memancing pengemudi keluar dari kendaraannya.

7.Pilih-Pilih Parkir & Berhenti

Bila mesti berhenti seperti ke ATM atau toko, jangan parkir terlalu jauh. Makin jauh, makin besar peluang jadi korban kejahatan. Pilih lokasi ATM dan parkir yang terang, punya personel keamanan/satpam, ramai dan dekat pintu masuk. Bila dapatnya jauh, minta temani personel security. Amati sekitar mobil, sampai kolong, pastikan tidak ada orang mencurigakan sebelum menuju ke mobil.

8. Maksimalkan Gadget

Ponsel, GPS sampai alarm, bisa membantu membuat perjalanan lebih cepat sekaligus aman. Dari membantu pilih rute, menandai lokasi berbahaya yang mesti dihindari, sampai nomor telpon polisi di speed dial. Jangan lupa, beri tahu orang terdekat bila akan berpegian.

9. Hadapi Razia

Tanyakan selalu identitas aparat sebelum dilakukan pemeriksaan. Jangan berhenti apabila diberhentikan oleh oknum atau razia di tempat yang sangat sepi. Segera cari pos polisi terdekat untuk berhenti.

10. Dilarang keras : Panik

Ini pantangan keras untuk pengemudi di manapun. Panik membuat orang tidak bisa berpikir jernih dan menyelesaikan masalah, justru memperburuk situasi. Tetap tenang, tarik napas dalam bila menghadapi masalah. Bila terjadi insiden, seperti jadi korban modus pura-pura tertabrak, jangan langsung berhenti dan keluar mobil. Pilih tempat yang ramai dan terang, kalau bisa kantor polisi.  (mobil.otomotifnet.com)