“Tren unik ini berawal dari Eropa dan Amerika yang memang lagi rame aplikasi BS ini,”buka Bramono dari Brandysign, spesialis sticker. “Awalnya memang pada aplikasi sedikit-sedikit per panel, tapi lama-lama mereka jadi seperti kecanduan. Nambah lagi,”tambah Brandy sapaannya.
Awalnya tren BS ini menggunakan cutting sticker yang pemasangannya ditumpuk-tumpuk hingga memenuhi panel yang ingin dipasang stiker, tapi justru kurang efisien. “Makanya sekarang lebih bagus pakai sticker printing. Lebih simpel dan hemat biaya,”urai Brandy yang mangkal di Jl. Raya Margonda No. 527, Depok.
“Biar kelihatan beda, lebih fresh,” sahut David Perwiro, pemilik Suzuki Karimun Estillo tahun 2007 yang melapis di beberapa bagian bodi luar dan kabin. Anggota Karimun Club Indonesia ini mengakui bahwa inspirasinya berasal dari aliran modifikasi hella flush. Tidak ada ketentuan khusus musti ditempel di bagian tertentu.
Dari pantauan kami dibeberapa gerai spesialis stiker, BS dicetak di atas stiker vinyl warna polos. Bahannya yakni latex print high resolution 80 micron Euro Vinyl dengan teknik super thin clear coat sharp yang menghasilkan image detail. [Tab] Bahan ini diklaim mampu bertahan hingga 1 tahun. “Untuk perawatan jangan dipoles, kepentok, dan terkena bensin. Cukup cuci pakai sabun, lebih bagus lagi kalau dilapis sticker transparan, bisa lebih awet tuh gambarnya,” wanti Brandy.
Sementara ditempat lain ada yang menjual meteran dengan harga per lembar ukuran 1 m x 1 m di kisaran Rp 150 ribu. Ada beberapa motif yang ditawarkan, yakni JDM, Hella flush, Emo dan kartun-kartun abstrak.
Berani ikutan? (mobil.otomotifnet.com)