Otomotifnet.com - Penerus daya dari mesin ke roda melalui berbagai peranti. Tetapi secara garis besar, dibagi dalam tipe jenis penggerak rodanya. Seperti pada MPV, di Tanah Air beredar dalam dua jenis penggerak roda, yaitu penggerak roda belakang dan penggerak roda depan.
Apa saja perbedaannya? Masing-masing pun menawarkan berbagai kelebihan dengan sistem yang digunakannya. Tetapi tentunya pasti ada kekurangannya, bisa saja dari perbedaan bobot, juga dari ruang yang dibutuhkan.
Tetapi ada juga yang membuat distribusi bobotnya menjadi lebih baik. Itu semua merupakan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem tersebut yang akan dibahas berikut ini.
Distribusi Bobot
Setiap benda yang berada di mobil tentu memiliki bobot. Termasuk komponen yang ada di tunggangan tersebut. Untuk penggerak roda belakang, distribusinya relatif lebih merata antara depan dan belakang, sementara penggerak roda depan lebih berat di depan.
"Namun, biasanya disiasati dengan penempatan peranti lain di belakang, seperti tangki bahan bakar atau roda cadangan, hingga desain rear overhang yang pendek," tutur Taqwa SS dari Garden Speed di kawasan Cilandak, Jaksel.
Power to Weight Ratio
Perbandingan antara tenaga dan bobot memang tak secara langsung terpengaruh dengan sistem penggerak roda pada mobil. Namun yang bisa terjadi adalah seberapa berat komponen yang digunakan pada sistem tersebut.
Pada penggerak roda depan, dengan mesin yang melintang tentu hanya menyisakan ruang sedikit. Sehingga girboks, diferential dan as roda pun lebih ringkas, sehingga lebih ringan, sementara penggerak roda belakang kebalikannya. Meski penggunaan bahan ringan pun bisa diterapkan.
Radius Putar
Bahasa sederhananya adalah kemampuan bermanuver mobil penggerak roda belakang atau depan dalam melakukan pola circle (lingkaran). Untuk mobil berpenggerak roda depan, lazimnya melakukan radius putar dengan diameter lebih besar ketimbang yang berpenggerak roda belakang.
Ini menjadi nilai tambah bagi penggerak roda belakang karena mobil bisa diajak belok lebih ‘patah’ ketimbang yang tarikan depan karena handicap as roda depan sebagai penggerak roda sekaligus sistem kemudi.
Kelegaan Ruang
Jika menggunakan ruang kabin yang sama, antara penggerak roda depan dan belakang, tentu ada perbedaan bentuk terutama pada dek. Penggerak roda depan memungkinkan dek lebih rata, karena tidak ada ‘tunnel' untuk girboks dan as kopel ke diferensial di belakang. Begitu pun dengan posisi mesin melintang (penggerak roda depan), ruang kabinnya bisa lebih diperluas karena engine bay alias ruang mesin tidak besar. (mobil.otomotifnet.com)