Jakarta - Dengan semakin dewasanya seorang anak, tentu kebutuhan mobilitasnya akan semakin banyak. Terutama bagi keluarga yang memiliki kesibukan masing-masing, sehingga untuk menjalankan rutinitas sehari-harinya, seorang remaja dituntut untuk bisa mengemudikan mobil sendiri.
Mengajarkan anak belajar mengemudi mobil, membutuhkan perhatian khusus. Karena mengemudi merupakan perilaku yang membutuhkan tanggung jawab. "Belajar mengemudi bukan berarti hanya mengajarkan teknik dan kemampuan mengendalikan mobil saja, namun banyak aspek yang harus diperhatikan," ujar Jusri Pulubuhu, Direktur Jakarta Defensif Driving Consulting (JDDC).
"Pengetahuan dan pemahaman peraturan lalu-lintas, serta prinsip berkendara yang aman jauh lebih penting, dibandingkan dengan hanya sekadar melatih kemampuan mengemudi,” ungkap Jusri. “Mobil itu ibaratnya seperti pisau, sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tetapi kalau salah digunakan, pisau kecil pun bisa membunuh seseorang. Begitu juga dengan mobil, kalau salah digunakan, bisa jadi mesin pembunuh di jalan raya,” tegasnya.
Ketika anak remaja sudah mulai menggunakan mobil sebagai alat kebutuhannya, “Sebaiknya ajarkan aspek-aspek bahayanya mengemudi. Kemudian ajarkan pula prinsip berkendara yang aman, serta aturan lalu-lintas yang berlaku,” saran Jusri. “Baru kemudian kita ajarkan skill mengemudi yang benar,” tambahnya. (mobil.otomotifnet.com)
Mengajarkan anak belajar mengemudi mobil, membutuhkan perhatian khusus. Karena mengemudi merupakan perilaku yang membutuhkan tanggung jawab. "Belajar mengemudi bukan berarti hanya mengajarkan teknik dan kemampuan mengendalikan mobil saja, namun banyak aspek yang harus diperhatikan," ujar Jusri Pulubuhu, Direktur Jakarta Defensif Driving Consulting (JDDC).
"Pengetahuan dan pemahaman peraturan lalu-lintas, serta prinsip berkendara yang aman jauh lebih penting, dibandingkan dengan hanya sekadar melatih kemampuan mengemudi,” ungkap Jusri. “Mobil itu ibaratnya seperti pisau, sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tetapi kalau salah digunakan, pisau kecil pun bisa membunuh seseorang. Begitu juga dengan mobil, kalau salah digunakan, bisa jadi mesin pembunuh di jalan raya,” tegasnya.
Ketika anak remaja sudah mulai menggunakan mobil sebagai alat kebutuhannya, “Sebaiknya ajarkan aspek-aspek bahayanya mengemudi. Kemudian ajarkan pula prinsip berkendara yang aman, serta aturan lalu-lintas yang berlaku,” saran Jusri. “Baru kemudian kita ajarkan skill mengemudi yang benar,” tambahnya. (mobil.otomotifnet.com)