Seputar Aki Basah, Antisipasi Overcharging

billy - Rabu, 11 Januari 2012 | 09:03 WIB

(billy - )

 
 Air aki tak dianjurkan melebihi batas 'upper level' seperti yang tertera di bodi
JAKARTA - Mengisi air aki non zuur pada aki jenis basah hingga penuh (sampai pada batas/bibir lubang pengisian aki) tak selamanya dibenarkan. Malah tidak dianjurkan!

Buat sebagian pemilik mobil lawas, perlakuan mengisi air aki di atas tanda ‘upper level’ bertujuan agar air aki tetap bertahan di ambang batas aman meski minim melakukan pengecekan rutin. Padahal, bukan begitu cara merawat daya tahan aki.

PENGUAPAN
Kebiasaan ini sebenarnya memiliki dampak negatif setiap kali mengisi air aki hingga nyaris ‘luber’. Sebab bukan tanpa alasan setiap produsen aki dengan sengaja menyisakan sedikit ruang pada rumah sel aki jenis basah.

“Pada saat alternator melakukan recharging dengan kondisi full load, terjadi penguapan cukup besar sehingga butuh ruang untuk penguapan air aki,” jelas Joko Sulistyono dari Ikatan Ahli Teknik Otomotif.

Bila sedikit ruang untuk proses penguapan tadi juga terisi air, maka tekanan atau pressure yang terjadi akibat penguapan pada suhu tinggi tadi akan menyebabkan air aki ikut terbuang dari lubang saluran yang tersedia pada penutup (baut) aki.

Bila pengisian dari alternator kelewat tinggi (overcharge), air aki bakal muncrat dan membasahi bodi mobil disekitar aki yang akan menyebabkan karat karena sifat asam air aki yang terbilang tinggi.

Bisa berefek semakin parah bila saluran buang yang terdapat pada baut penutup lubang pengisian aki ikutan mampet atau tersumbat. Uap air aki dengan tekanan tinggi tetap memaksa untuk keluar.

Bila tidak kesampaian dan berlangsung dalam waktu lama, akan berbuntut bodi atau rumah sel aki menggembung. Bisa juga uap bertekanan tadi berusaha keluar dari celah bodi aki (di antara tutup atas aki dan bodi).

Sedikit ruang pada rumah sel sengaja dibuat pabrikan sebagai antisipasi bila alternator mengalami proses overcharging (tetap charging meski aki sudah penuh), akibat kesalahan pada alternator.

 Indikasi overcharging yang menyebabkan bodi aki kembung bisa diraba tangan(kiri atas). Periksa baut (penutup) rumah sel aki untuk memastikan tidak ada yang tersumbat(kiri bawah). Pengisian air sampai pada bibir lubang tak dianjurkan(kanan).
Makanya tak ada salahnya untuk melakukan pengecekan pada unit alternator bila sudah ditemukan indikasi air aki cepat habis. “Biasanya pengisian di atas 14 volt,” jelas Buang, spesialis kelistrikan mobil Dimas Motor di bilangan Pondok Cabe, Jaksel.

Gunakan AVO meter untuk memastikan pengisian alternator ideal dengan batas maksimal 13.8 volt pada putaran mesin 3.000 rpm ke atas.

Sebaliknya, bila alternator ‘lemot’ ditandai dengan pengisian di bawah 9 volt meski putaran mesin cukup tinggi.

Untuk beberapa kasus, overcharging berakhir dengan aki meledak. Ihhh...seyem deh!  (mobil.otomotifnet.com)