Jangankan komponen slow moving parts yang pastinya jarang di Tanah Air, suku cadang fast moving pun bisa jadi tak mudah didapat.
Tetapi ternyata hal ini bukan kendala berarti bagi mereka yang memelihara hatchback coupe dari era ’90-an. Bisa lihat kiat Ardi, Arie dan Diar untuk urusan mendandani atau merapikan besutan kesayangan.
Kebetulan saja, mobil BT90’s kesayangan Ardi dan Arie berasal dari Jepang. Meski begitu, keduanya memiliki kesamaan dengan varian lokal yang berpintu 4.
“Kalau soal kaki-kaki dan suspensi hampir tak ada masalah karena identik dengan EP series 4 pintu yang ada di Tanah Air,” papar Arie. Sama halnya dengan Amenity milik Ardi yang banyak kesamaan dengan versi 4 pintu lokal.
Namun kalau sudah menyentuh parts bodi atau mesin, bisa jadi lain ceritanya. Terasa banget saat Arie harus belanja karet-karet pintu yang mulai getas, Arie kudu belanja lewat layar komputer alias online atau sekalian order ke Singapura, Malaysia atau Jepang.
Tak dapat barang yang dicari, pilihannya tinggal searching di internet atau 'jalan' ke Malaysia(kiri atas). Butuh waktu lama untuk mendatangkan suku cadang slow moving dari negara tetangga(kiri bawah). Bukan mustahil melengkapi komponen hatchback coupe selama varian lokal masih ada(kanan).
Lantas bagaimana dengan Fiat Uno Turbo milik Diar dan Yoyon yang dipasarkan secara resmi di Tanah Air. “Mobil dengan populasi sedikit, toko pun ogah stok barang Uno Turbo,” jelas Yoyon.
Makanya untuk berbelanja parts mesin atau kaki-kaki harus ‘nutur’. Kalau enggak dapat di sentra onderdil, terpaksa order ke Australia atau Eropa. Dan untuk itu harus banyak bersabar karena proses pengiriman yang tidak sebentar.
Untungnya saja, mobil Diar tergolong utuh dan komplit. Sehingga mereka cukup konsentrasi ke komponen vital seperti kaki-kaki, suspensi, elektrikal dan mesin. “Tetapi disitu seninya memelihara hatchback coupe turbo Eropa,” kelakar Diar. (mobil.otomotifnet.com)