Mengingat modulasi frekuensi remote alarm mobil berada di gelombang FM, antara 300-433 MHz, maka sangat riskan terpengaruh oleh daya pancar radio komersial di gelombang yang sama.
Pada Toyota Alphard terdapat 2 range frekuensi. Yaitu 313,8 MHz untuk remote model 4 tombol, dan 314,9 MHz buat tipe 2 tombol. Untuk produk Toyota yang lain, umumnya menggunakan frekuensi yang sama. Contoh lain untuk Nissan March M/T dan Toyota Hi-Lux tipe E , frekuensi remote alarm bermain di gelombang 433 MHz. "Semua tipe dan merek alarm aftermarket umumnya bermain pada range yang sama," kata Anthony Lauw dari PT Niaga Indah Permai, produsen alarm G-Forces dan pemasok alarm pabrik mobil.
Itu sebabnya posisi parkir yang berdekatan dengan tiang pemancar radio FM akan menggangu jangkauan frekuensi dari remote alarm mobil. Bahkan pada varian yang sudah dibekali kunci kontak model keyless entry (smart key), tombol start tidak bisa berfungsi buat menghidupkan mesin.
Fungsi kunci kontak tak berfungsi mesti mendekatkan remote dengan tombol start selama 3-5 detik(kiri atas). Lampu hijau pada indikator menandakan kalau kode frekuensi sudah terbaca oleh sistem smart key(kiri bawah). Untuk menghidupkan mesin sebaiknya tetap mendekatkan remote pada tombol start, jika frekuensi gangguan sangat tinggi di sekitar mobil(kanan).
Sayangnya pihak produsen alarm maupun ATPM mobil, sejauh ini belum melakukan legalisasi dalam pemakaian frekuensi pada remote alarm. Untuk mengatasi gangguan semacam ini, yang bisa kapan saja terjadi, mesti mengetahui posisi receiver di mobil.
Jika pintu tidak mau dibuka atau dikunci, mesti mendekati receiver di mobil. Atau berpindah posisi mengitari mobil, untuk mendapatkan jangakauan frekuensi paling presisi. Di hampir semua varian Toyota, posisi receiver ada di belakang sebelah kiri. Pada Nissan dan sebagian besar produk aftermarket, letak receiver di depan posisi pengemudi. Paling gampang, mari kenali letak boks receiver mobil Anda. Tul gak?. (mobil.otomotifnet.com)