Pembersih khusus kulit, tak boleh digunakan pada bahan sintetis
Merusak Lapisan
Kotoran paling utama menghinggapi jok adalah debu. Memang, sekilas tampak sepele, terkadang untuk membersihkannya saja tidak langsung dilakukan. "Akhirnya kotoran akan menumpuk secara tidak sengaja dan baru tampak setelah terlihat kusam," ungkap Maulana Martadi, Managing Director PT Polystar International, pemasar kulit sintetis MBtech.
Jadi sebaiknya, pelapis jok ini dibersihkan secara berkala. Lantas untuk membersihkannya pun sebenarnya tidak perlu repot-repot. "Tinggal dibersihkan dengan lap dan air yang diberi sabun," ungkap Lauretius Teddy, General Manager PT RVM Global, pemasar kulit sintetis Murano.
Hal tersebut diamini oleh Rendy, bagian marketing dari Akasa Posente. "Bisa juga dengan menggunakan pembersih dari air dan campuran sabun yang tidak terlalu keras bahannya," ungkapnya. Maulana pun mengungkapkan, bisa menggunakan sabun bayi yang memang dibuat untuk kulit sensitif. "Kulit bayi kan sensitif, jadi sabunnya tidak mengandung bahan yang terlalu keras," lanjutnya.
Ada hal perlu diperhatikan, ketika pemilik kendaraan menyerahkan urusan kebersihan kepada salon mobil. "Ini terkadang kerap kurang diperhatikan, ada beberapa salon mobil menggunakan bahan pembersih jok yang menggunakan bahan kimia yang memang akan bersih pada awalnya, namun belakangan jadi terlihat kaku dan keras permukaan kulitnya," tutur Maulana.
Bahan perforated, meski ada cerukan, mudah dilap
Ada juga yang menggunakan pembesih khusus, "Kami memiliki pembersih khususnya, bisa dilihat pada butik Murano," ungkap Teddy. Sementara itu, MBtech juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan pembersih sendiri agar pengguna mudah membersihkan kulit sintetis yang digunakan di mobil.
Bahan dasar pembersih khusus ini memang berbahan dasar yang tidak akan merusak lapisan pelindung kulit sintetis. "Bahan dasarnya air (water base), sehingga ramah lingkungan dan tak merusak pelapis jok," tutur Maulana. (mobil.otomotifnet.com)