Menyerap Dingin
Jika dilihat, tentu pelapis jok kulit sintetis ini mirip dengan pelapis yang biasa dipakai untuk meubel. Tentu, pada dasarnya sama, yaitu pelapis busa dan juga pemanis rupa jok itu sendiri.
Tetapi, kalau dirunut lebih dalam, tentu pelapis jok mobil memiliki karakter-karakter khusus sesuai penggunaanya di mobil. Selain orang yang duduk di atas jok akan selalu bergerak terutama di bagian pengemudi, juga kondisi cuaca berpengaruh terhadap pelapis jok tersebut. Begitu pun soal penyerapan dinginnya, kulit sintetis ini dirancang agar mudah menyerap udara dingin dan melepas panas.
"Selain orang yang duduk kan selalu bergerak, naik turun di bagian pengemudi, kondisi cuaca juga berpengaruh, seperti sinar matahari, lantas ketika mobil sudah dingin karena AC dinyalakan," terang Maulana Martadi, Managing Director, PT Polystar International, distributor MBtech di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Nah, karena bertemu dengan kondisi ekstrem itulah, ada bahan yang berbeda dibandingkan pelapis meubel. Diberi top coating yaitu pelapis permukaan bahannya yang mengandung bahan-bahan antiUV, juga bahan tahan bara api (fire retardant), sehingga ketika terkena sumber panas tidak akan menyebarkan api. "Lapisan ini yang perlu dan sangat penting sebagai pelapis jok mobil," ungkapnya.
Kelenturan, mempermudah pemasangan
Di luar tipe standar itu, ada lagi jenis-jenis pelapis kulit sintetis ini. Ada yang berbentuk bulatan-bulatan, disebut dengan perforated alias pori-pori. "Itu hanya namanya saja, meski sebenarnya tidak ada lubang atau pori-porinya," ungkap Maulana.
Jadi tidak perlu khawatir ketika terkena tumpahan akan tembus ke bagian busa jok. Begitu pula tipe lainnya yaitu big dot, bulatan-bulatan lebih besar, memberikan kontur yang berbeda pada bagian jok.
Biasanya, penggunaan bahan berbeda ini dipasang di bagian tengah jok, sementara tipe yang berurat seperti kulit menjadi pelapis di bagian pinggirnya. (mobil.otomotifnet.com)