Bayar Denda 1,2 Miliar Dollar AS, Toyota Serius Memikirkan Soal Keamanan

Jumat, 21 Maret 2014 | 08:30 WIB



Tokyo - Satu hari setelah Toyota sepakat membayar denda isu keselamatan (recall) 1,2 miliar dollar Amerika atau setara Rp13,8 triliun sebagai rekor pembayaran tertinggi oleh Toyota Motor Co (TMC), orang nomor satu di Toyota Akio Toyoda menilai, ini semua sebagai titik balik bagi perusahaannya.

Recall, menurut Toyoda telah menggeser cara Toyota dan industri otomotif berpikir tentang keamanan. Ini tidak lagi, katanya, hanya menyangkut lewat peraturan, tetapi memberika rasa aman.

"Kriteria untuk recall digunakan untuk mematuhi hukum atau apakah ada masalah teknis," kata Toyoda dalam konferensi pers di JAMA (Japan Automobile Manufacturers Association) di mana dirinya sebagai ketua. Sekarang, lanjutnya, saya pikir dengan peristiwa itu, apakah produk bisa meyakinkan ketenangan konsumen.

Pernyataan Toyoda ini setelah Toyota sepakat melakukan penyelesaian dengan Departemen Kehakiman AS untuk menyelesaikanpenyelidikan terhadap kasus-kasus yang membahayakan pada kendaraan.

Masalah serangkaian recall dimulai pada akhir 2009 dan awal 2010 yang mencapai jutaan kendaraan. Dan Toyota mengaku telah menyesatkan publik dengan masalah penarikan dan menyembunyikan bagian yang bermasalah.

"Saya pikir, rentetan recall itu menjadi titik balik bagi kita untuk kembali ke filosofi dasar kami bahwa pelanggan datang pertama. Hal ini semakin penting untuk menangani penarikan dengan melihat sesuatu dari sudut pelanggan yang datang," tutup Toyoda. (Mobil.Otomotifnet.com)