ERP di Singapura diterapkan pada jam sibuk
Jakarta - Sesuai rencana, awal tahun ini di DKI Jakarta sudah diterapkan ERP (Electronic Road Pricing) alias jalan berbayar. Tujuannya, membatasi kendaraan melintas di jalan pada jam-jam tertentu. Ternyata, niat Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum bisa terealisasi.
Ahok harus menunggu, paling cepat sampai akhir 2014 atau di 2015. Katanya, saat ini sedang berlangsung proses tender Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa pemerintah (LKPP). “Yang harus dibereskan masih banyak sekali. Mulai dari kajian tentang tafsirannya seperti apa, untuk banknya sebagai operator bisa swasta, bisa juga Bank pemerintah. Sekarang lagi dinegosiasikan dengan BUMD," katanya.
Rencananya, uji coba ERP pertama kali akan dilakukan pada Koridor I (Blok M-Kota tua). Proyek ini, sebutnya akan segara dibahas serius dengan Korlantas Polri.
Untuk menguatkan program ini, pihaknya bakal membuat raperda khusus mengatur ERP. Lantaran penerapan ERP ini tidak masuk dalam anggaran pemerintah provinsi, maka dia menyarankan kepada investor segera melakukan uji coba pemasangan. "Uji coba tanpa kami bayar," ujar Ahok saat ditemui peresmian Taman Semanggi, Ahad (9/03).
Dan apabila setelah dilakukan uji coba itu terbukti bagus, investor bisa mengajukan tender ke Deputi Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta. "Kami maunya open source. Karena, siapapun yang menang, kami ingin sistemnya sama seperti negara-negara lain," tegas Ahok yang sekali lagi mengeaskan kalau ERP tetap dijalankan tahun ini. (Mobil.Otomotifnet.com)