Pengembangan mesin diesel berperforma tinggi berasal dari lingkup motorsport. Pada 1931, Dave Evans mengikuti lomba Indianapolis 500 dan berhasil finish tanpa pitstop dengan mengendarai Dodge Cummins. Keberhasilan ini membuat pabrikan melanjutkan produksi dan pengembangannya.
Setelah itu, era yang paling terkenal yakni saat BMW mengikuti kejuaraan balap ketahanan, 24 hours of Le Mans menggunakan seri 320d pada 1998. Kesuksesan tersebut terus berlanjut sampai saat ini.
Bahkan di tengah keseriusan pihak BMW terus mengembangkan mesin bakar, pihaknya juga terus konsentrasi pada mesin ledak tersebut. Saat ini telah dikembangkan 3 turbo untuk di mesin diesel. BMW M series teranyar yang akan menggunakan mesin tersebut.
Pabrikan lain yang juga mengembangkan mesin diesel berdasar hasil di motorsport adalah Audi. Seperti juga BMW, pabrikan asal Jerman tersebut ikut ajang lomba ketahanan yang tingkat kelasnya di atas BMW. Menggunakan R10 TDI, Audi ikut di kelas tertinggi, LMP (Le Mans Prototype).
Sementara itu, pabrikan Jerman lainnya, VW mengembangkan mesin diesel untuk berlaga di ajang reli Dakar. Di musim lomba 2010, posisi 1-3 dikuasai oleh Volkswagen Race Touareg yang mampu melesat dari 0-100km/jam hanya dalam waktu 6,1 detik.
Sedangkan untuk fenomena diesel kencang di Indonesia, pertama berkembang di dunia adventure off-road. Tim I'am Jeep Galunggung merupakan salah satu pemrakarsanya dengan menggunakan mesin Toyota 2L-T. Syamsir Alam sebagai dedengkot adventure off-road juga memercayakan mobil Toyota FJ-40 modifikasinya dengan mesin diesel 15B-T. "Ini mesin kencang dan sangat minim masalah," komentar Syamsir Alam tentang mesin diesel yang dipakai. Untuk adventure off-road, selain kencang juga butuh torsi yang bagus. Sebab itu mesin diesel mulai menjamur.
Motorsport Indonesia yang baru saja teracuni diesel yakni drag race. Teddy, pemilik bengkel Rev's Engineering merupakan tokoh di balik hal tersebut. Berbagai modifikasi dilakukan supaya mobilnya bisa melesat. Alhasil, saat ini Teddy rajin menangani mobil diesel common rail yang ingin menaikkan performanya.
Bahkan Ia rajin bertandang ke Thailand untuk melihat kompetisi drag race khusus diesel sambil bertukar pikiran dengan tuner-tuner asal negeri Gajah Putih tersebut. Di Thailand sendiri, kompetisi mobil bermesin diesel common rail sudah mulai lebih dulu dibanding Indonesia.
Tak hanya untuk balap, mobil diesel yang ditingkatkan performanya tapi hanya penggunaan harian juga banyak. "Saya hanya mengganti turbo yang lebih besar saja. Maksudnya supaya tarikan lebih enak lagi," sebut Freddy yang melakukan ubahan pada Mitsubishi Triton. (mobil.otomotifnet.com)