HANYA MENYEWA
Ir Udar Pristono, MT, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta kepada Otomotif mengatakan, sistem sepeda sewa diharapkan bisa mempermudah warga ke tempat kerjanya yang jaraknya agak nanggung dari halte Transjakarta.
“Bagi penumpang yang turun di Dukuh Atas misalnya, dia mau ke kantornya yang agak jauh di Setiabudi atau kawasan Jalan Sudirman, bisa nyewa sepeda ini. Daripada jalan agak jauh mending naik sepeda. Jadi sehat kan,” ujar Pristono.
Selain mempermudah penumpang buat ke dan dari kantor ke halte busway terdekat, feeder sepeda ini bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan.
Rute awal yang akan dijajaki yakni Gambir - Sarinah dan Dukuh Atas - SCBD. Baru selanjutnya nanti akan dikembangkan untuk rute yang lain. Tak menutup kemungkinan membidik lokasi lain yang berdekatan dengan Transportasi umum lainnya seperti stasiun maupun terminal.
Konsepnya, akan disediakan parkir sepeda di halte Transjakarta dan di lingkungan gedung perkantoran. Nah untuk membuka kuncinya, pakai kartu debet yang berisi saldo sehingga saat berangkat kerja pakai sepeda itu dari halte Transjakarta. Saat pulang pakai sepeda juga menuju halte terdekat.
Penerapan sepeda sewa ini diupayakan tidak menggunakan APBD DKI Jakarta, tetapi bekerja sama dengan perusahaan sepeda dan perusahaan swasta lainnya yang berminat. “Banyak perusahaan swasta yang mengajukan berminat. Nanti tinggal presentasi saja dan dipilih yang terbaik,” lanjutnya.
Adanya bike to feeder ini bisa menjadi alternatif bagi komunitas sepeda atau masyarakat agar tidak mengayuh sepeda terlalu jauh dari rumahnya.
Gagasan ini pun langsung mendapat respon positif dari pengelola gedung perkantoran. Seperti gedung BNI 46 yang pada dasarnya sudah memiliki fasilitas untuk parkir sepeda. “Bisa memanfaatkan fasilitas parkir sepeda yang ada. Karena toh selama ini tempat yang disediakan itu tidak pernah penuh terisi,” ujar Dinno M Dionysius dari Bank BNI 46.
Sedangkan untuk sistem pembayaran sewa sepeda debet dengan kartu itu, hanya masalah teknis saja. “Saya pikir itu ide kreatif dan bisa saling mendukung antara pihak Transjakarta, penumpang yang karyawan serta pemilik gedung perkantoran,” tambah pria berkacamata ini.
Tuntutan selanjutnya, tentu penyediaan jalur khusus sepeda di ibukota. Terutama yang melewati akses halte Transjakarta ke gedung-gedung perkantoran sekurangnya di sepanjang jalan Sudirman dan MH Thamrin Jakarta. Ditunggu gebrakannya. (mobil.otomotifnet.com)