Update Mobil Listrik, Membangun Standardisasi Infrastuktur

billy - Rabu, 21 November 2012 | 13:03 WIB

(billy - )


Ambisi untuk merealisasikan mobil listrik di Indonesia, tidak hanya berhenti pada pembuatan prototype serta charging point saja. Namun perlu disusun road map yang meliputi model bisnis hingga standardisasi teknis. “Sejak awal proyek mobil listrik merupakan resolusi untuk membangun ketahanan energi nasional, dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak,” jelas Bagus, Ketua Tim Pengembangan Kendaraan Listrik PT PLN Persero.

Mobil listrik yang selama ini diberitakan ternyata adalah proyek milik PT PLN dengan investasi awal sebesar Rp 1,5 miliar. “Investasi awal sebesar Rp 1,5 miliar itu digunakan untuk pembuatan prototype mobil listrik dan bagian dari keperluan pembuatan charging point. Nantinya akan distandardisasi sesuai spesifikasi dari masing-masing mobil listrik yang telah diproduksi oleh berbagai pabrikan dunia,” terang Bagus, ketika ditemui di ajang Knowledge Norm Innovation Festival and Exhibition di kantor Pusat PLN Persero beberapa waktu lalu.

Masih menurut Bagus, proyek mobil listrik nasional ini sudah masuk tahap penting. Saat ini tengah dilakukan tahap pengembangan infrastruktur yang dimulai dengan pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pada kantor-kantor cabang PLN dan di kantor Kementerian BUMN.

“PLN sedang mengembangkan standardisasi infrastruktur, yang mencakup sistem harus disetarakan. Nah untuk realisasi aplikasi mobil listrik, Kami mencanangkan 5 tahun pengembangan, hingga kini masih terus dikembangkan,” tegas Bagus.

Regulasi yang mencakup pengaturan sistem hingga model bisnis dipandang perlu. “PLN membuat 4 model SPLU yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik di lapangan. Misalnya kebutuhan charging point di kantor tentu berbeda dengan kebutuhan di mall. Berikut rinciannya,” papar Bagus. (mobil.otomotifnet.com)