Banyak yang akan dikerjakan tentu saja. Tetapi, Jokowi tetap ingin fokus seperti pembenahan Transjakarta. Secara konsep, lanjut Jokowi, sudah benar. Tapi ia melihat pelaksanaan di lapangan tidak sesuai harapan.
“Kalau nunggunya 30-60 menit, ya sama juga bohong. Itu juga belum tentu ketika bus datang, penumpang yang sudah nunggu di halte langsung bisa terangkut. Kenapa bisa begitu? Ya karena unit busnya sangat kurang,” ungkapnya.
Diakui Jokowi, hal itu juga tidak mudah pelaksanaannya. Apalagi untuk pengadaan bus dan operator setiap koridor selama ini harus ditenderkan kepada swasta dan pihak ketiga. “Tapi percayalah dengan semangat untuk kepentingan warga Jakarta dan sekitarnya, hal menyangkut perjanjian itu bisa dibicarakan lagi lebih lanjut,” ucap suami Riana ini.
“Saya juga punya ide, untuk ruas jalan yang macet, disiapkan railbus. Jadi tidak terpancang pada jalur khusus,” lanjutnya.
Satu hal lagi, Jokowi juga akan melakukan akselerasi ‘17 Langkah’ Atasi Kemacetan Jakarta yang diinstruksikan Wapres Boediono pada 2 September 2010 yang sempat terhenti pada era Fauzi Bowo. (mobil.otomotifnet.com)