MASIH PURWARUPA
Peringatan Harketnas ke-17 kali ini memang menghadirkan mobil-mobil listrik karya anak bangsa yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pameran mobil listrik ini datang dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Tidak ketinggalan juga dari LIPI dan sektor swasta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional juga sedang melakukan kerjasama dengan beberapa universitas dan lembaga penelitian untuk Program Pengembangan Mobil Listrik Nasional atau yang disingkat MOLINA.
Memang sebagian besar masih dalam bentuk purwarupa atau hanya mengganti mesin mobil dengan yang bertenaga listrik untuk kendaraan yang saat ini sudah ada. Namun hal ini justru diharapkan kedepannya bisa lebih hemat energi dan melahirkan angin segar untuk teknologi mobil nasional maupun udara yang lebih bersih.
PRODUKSI BATERAI
Tidak mudah untuk memulai, termasuk mobil listrik ini. Tak sedikit yang pesimistis pula. Terutama mengenai kesiapan infrastruktur , suku cadang, bengkel hingga penyediaan batereinya.
Menurut Dahlan, membuat lokasi dan colokan untuk men-charge baterei mobil listrik itu tidak membutuhkan biaya besar. Hanya sekitar Rp 15 juta dan perlu waktu Cuma 3 hari kerja saja. Ini sangat berbeda kalau harus membangun pom bensin khusus untuk mobil listrik yang membutuhkan dana hingga Rp 10 miliar dengan memakan waktu sampai 2 tahun.
Juga tidak diperlukan banyak bengkel. Pasalnya, mobil listrik memang tidak membutuhkan banyak onderdil. Satu-satunya yang agak menjadi kendala baterei yang masih harus impor. Tapi itu pun segera bisa diatasi dengan memproduksi sendiri baterei itu di dalam negeri. Caranya, Dahlan telah memberi instruksi kepada produsen pembuat baterei terbesar di Indonesia agar segera memproduksi baterei listrik sendiri. Rencananya, April 2013, baterei mobil listrik itu sudah produksi sendiri.
Dahlan meminta kepada segenap akademisi dan kalangan mahasiswa untuk bisa ikut serta mengembangkan mobil listrik ini. Selain ikut membangun terwujudkan desain yang paling cocok mobil listrik, supaya juga bisa mengembangkan teknologi baterei agar menjadi produksi nasional anak bangsa. (mobil.otomotifnet.com)