Angka-angka dalam satuan persentase itu menyertai istilah seperti VLT, VLR, UV Rejection/Block, IR Rejection, Interior Reflection, TSER dan sebagainya. Nah, angka tersebut bisa menjadi panduan dalam memilih kaca film, selain tentunya merek terpercaya dan garansi. Apa artinya ya?
VLT (Visible Light Transmition) adalah banyaknya cahaya yang masuk ke kabin. Atau, disebut tingkat kegelapan kaca film. “Semakin tinggi angkanya maka akan semakin terang,” jelas Daniel Luckyto, Sales Manager PT Makko Raya Cemerlang, pemegang merek kaca film Masterpiece.
Dengan catatan, cahaya yang masuk akan semakin terang itu bila dilihat oleh mata dari dalam kabin, bukan dari luar mobil. Contoh kaca film Masterpiece Ice Yuki 50 dengan VLT 53%. Artinya cahaya yang masuk ke dalam kabin sebesar 53%. Atau, produk 3M Crystalline 40 ber-VLT 39% yang berarti cahaya yang masuk 39%.
Infrared (inframerah) secara umum adalah radiasi elektomagnetik yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. “Karakternya punya efek panas tapi tidak memiliki daya tembus sebaik UV (Ultraviolet),” terang Iwan Wredha Pratama, Technical Service Engineer PT 3M Indonesia, pemegang merek kaca film 3M. Efek ke tubuh manusia akan terasa panas di kulit.
So, Infrared (IR) Rejection bisa diartikan kemampuan menolak panas dengan satuan persentase. “Makin tinggi persentase semakin baik menolak panasnya,” ujar Iwan lagi.
Setiap merek mempunyai sebutan berbeda-beda, ada yang menyebut UV (Ultraviolet) Light Rejection, UV Blocked dan sebagainya. Namun intinya sama, yakni kemampuan menolak sinal ultraviolet ke dalam kabin mobil.
Berbanding terbalik dengan sinar infrared, UV mempunyai daya tembus lebih baik dibanding infrared. Makanya efeknya juga sangat besar, semisal jika kemampuan menolaknya kurang bisa berakibat kulit jok atau dasbor pecah-pecah (retak), warna jadi belang, kanker kulit hingga ke katarak mata.
Namun usah khawatir, karena hampir semua kaca film branded umumnya mempunyai penolak UV yang cukup tinggi, yakni berkisar 97%-99%.
Berbanding terbalik dari VLT, IR Rejection dan UV Blocked, kalau Interior atau Visible Light Reflectance adalah efek cermin (pantulan) yang ditimbulkan oleh kaca film, terutama jika dilihat dari dalam. Sehingga semakin kecil persentasenya maka makin bagus.
“Biasanya akan terasa di kaca depan mobil. Kalau persentasenya besar maka pantulan dasbor akan tampak di kaca dan dapat mengganggu pengemudi. Apalagi kalau warna dasbornya beige akan lebih kelihatan,” bilang Daniel lagi.
Makanya kalau ingin memasang kaca film untuk windshield (kaca depan) mobil gunakan yang mempunyai interior atau visible light relection rendah. Umumnya ada di angka 8% ke bawah.
TSER (Total Solar Energy Rejected) atau kemampuan total menolak ketiga faktor (VLT, Infra red dan Ultra violet rejection) di atas. Tingkat kemampuannya juga ditunjukkan dalam satuan persen.
Menurut Iwan, angka persentase TSER dapat diperoleh dari penambahan persentase cahaya yang terefleksi (reflect) dan cahaya yang diteruskan/diserep (absorb) lalu dibagi 100%. “Semakin tinggi angkanya semakin baik,” terangnya.
Makanya, baik Daniel maupun Iwan menegaskan kalau TSER jadi panduan awal dalam memilih kaca film selain UV dan IR Reflection. “Pilih angka persentase ketiganya yang paling tinggi,” saran Daniel. (mobil.otomotifnet.com)