Mantan juara dunia MotoGP, Nicky Hayden menyebut situasi Open Class saat ini sangat membingungkan, bahkan buat tim sendiri. Saat ini, Hayden sudah bergabung ke Open Class dengan tim Drive M7 Aspar pakai motor Honda Production Racer. Namun Ducati, tim tempatnya dulu bernaung akhirnya juga memilih pindah ke Open Class dan memicu munculnya kelas baru, Factory 2.
Regulasi terbaru berkaitan dengan Factory 2 memang belum diumumkan. Tetapi tampaknya semua tim akan tetap memulai dari Open Class. Nantinya kalau menang akan otomatis nyemplung ke kelas Factory 2 dengan batasan-batasan tertentu.
"Dalam teori, aku pikir ini ide yang bagus, tetapi aku tebak tidak akan berjalan sesuai yang kita harapkan saat ini," bilang Nicky Hayden.
"Konsep ini, Open, Factory, Factory 2 benar-benar tidak bagus. Aku cinta MotoGP. Aku dengar para fans. Mereka tidak senang. Ini membingungkan. Bahkan membingungkan buatku dan tim. Kami bicara tadi pagi, tunggu..siapa yang dapat 22,5 liter?" seloroh si Kentucky Kid.
"Terlalu banyak regulasi. Aku harap kita bisa memikirkan hal ini dan membuatnya baik buat semua orang. Pastinya, Dorna, saat semua orang pakai ECU yang dikontrol, aku harap mereka bisa mengontrol regulasi lebih baik dan membuat balapan lebih baik. jadi saat ini aku pikir ini bukanlah perubahan yang mudah," lanjutnya.
Hayden membukukan waktu tercepat di antara rider Open Class Honda sepanjang sesi tes. Akan tetapi masih terpaut 1,9 detik dari motor Factory terkencang dan masih terpaut 1,399 detik di belakang motor Open Class terkencang, FTR-M1 yang dibesut Aleix Espargaro.
"Aku pikir situasi kelas agak membingungkan buat sebagian orang tapi tampaknya akan ada balapan menarik dibanding beberapa tahun terakhir, terutama di luar tiga besar. Jadi, kami harus melakukan pekerjaan kami dan berada di sana secepatnya," tukas si 69.
"Tujuanku pastinya ingin lebih kompetitif. Kami telah melihat saat tes bahwa kami tidak kompetitif dan terpaut cukup jauh, jadi aku pastinnya akan kecewa kalau kami mengakhiri musim dengan cara itu," tegasnya. (otosport.co.id)
Regulasi terbaru berkaitan dengan Factory 2 memang belum diumumkan. Tetapi tampaknya semua tim akan tetap memulai dari Open Class. Nantinya kalau menang akan otomatis nyemplung ke kelas Factory 2 dengan batasan-batasan tertentu.
"Dalam teori, aku pikir ini ide yang bagus, tetapi aku tebak tidak akan berjalan sesuai yang kita harapkan saat ini," bilang Nicky Hayden.
"Konsep ini, Open, Factory, Factory 2 benar-benar tidak bagus. Aku cinta MotoGP. Aku dengar para fans. Mereka tidak senang. Ini membingungkan. Bahkan membingungkan buatku dan tim. Kami bicara tadi pagi, tunggu..siapa yang dapat 22,5 liter?" seloroh si Kentucky Kid.
"Terlalu banyak regulasi. Aku harap kita bisa memikirkan hal ini dan membuatnya baik buat semua orang. Pastinya, Dorna, saat semua orang pakai ECU yang dikontrol, aku harap mereka bisa mengontrol regulasi lebih baik dan membuat balapan lebih baik. jadi saat ini aku pikir ini bukanlah perubahan yang mudah," lanjutnya.
Hayden membukukan waktu tercepat di antara rider Open Class Honda sepanjang sesi tes. Akan tetapi masih terpaut 1,9 detik dari motor Factory terkencang dan masih terpaut 1,399 detik di belakang motor Open Class terkencang, FTR-M1 yang dibesut Aleix Espargaro.
"Aku pikir situasi kelas agak membingungkan buat sebagian orang tapi tampaknya akan ada balapan menarik dibanding beberapa tahun terakhir, terutama di luar tiga besar. Jadi, kami harus melakukan pekerjaan kami dan berada di sana secepatnya," tukas si 69.
"Tujuanku pastinya ingin lebih kompetitif. Kami telah melihat saat tes bahwa kami tidak kompetitif dan terpaut cukup jauh, jadi aku pastinnya akan kecewa kalau kami mengakhiri musim dengan cara itu," tegasnya. (otosport.co.id)