Bukan sembarang, prestasi Rossi di MotoGP adalah berkat tangan dingin crew chief Jeremy Burgess. Jerry, sapaan karibnya memang terkenal sebagai crew chief paling sukses sepanjang sejarah MotoGP dan sudah bersama Rossi sejak VR46 masuk ke kelas utama pada tahun 2000.
Burgess telah mengenyam manisnya juara dunia bersama Rossi (7 kali), Doohan (5 kali) dan Wayne Gardner (1 kali). Pun bekerja sama dengan pembalap terkenal dunia seperti Randy Mamola, Ron Haslam dan Freddie Spencer.
Karir crew chief asal Australia ini berawal dengan Suzuki, namun ia lama bersama Honda. Sekitar 21 tahun menjadi karyawan bersama mekanik Bernard Anciau, Alex Briggs dan Gary Coleman. Rossi jugalah yang menariknya ke Yamaha mengiringi kepindahannya pada 2004.
Bersama The Doctor, Burgess memutar balik keadaan dengan Yamaha. Ia mengubah motor yang hanya naik satu podium di musim sebelumnya dan memberi gelar juara dunia buat Yamaha, titel buat pabrikan garputala sejak 1992.
Dengan kepindahan Rossi ke Ducati, Burgess pun ikut pada 2011. Sayangnya, mereka kurang bersinar di sana, dengan hanya 3 podium selama dua tahun. Karakter handling Ducati yang jadi kendala saat itu, hingga kini pun belum terpecahkan. Rossi dan Burgess akhirnya balik ke Yamaha.
Namun tahun depan Rossi ambil keputusan berbeda. Pada musim 2014, tahun terakhir kontraknya dengan Yamaha, crew chief berusia 60 tahun itu tidak akan nongol lagi di paddock Rossi.
“Saya pikir, Jeremy tidak lagi menjadi chief mechanic saya. Ini adalah keputusan yang berat karena saya punya banyak kenangan hebat dengan Jeremy. Dia bukan hanya chief mechanic buat saya, tapi juga sudah bagian dari keluarga. Dia adalah ‘ayah’ saya ketika balap,” bilang Valentino.
Ketika ditanya alasan, jawabnya simpel. “Tapi saya memutuskan tahun depan saya perlu mengubah sesuatu untuk mencari motivasi baru dan dorongan baru, untuk meningkatkan level dan kecepatan saya. Ya, saya pikir, inilah balap terakhir kita dengan Jeremy,” tutupnya. (otosport.co.id)
Burgess telah mengenyam manisnya juara dunia bersama Rossi (7 kali), Doohan (5 kali) dan Wayne Gardner (1 kali). Pun bekerja sama dengan pembalap terkenal dunia seperti Randy Mamola, Ron Haslam dan Freddie Spencer.
Karir crew chief asal Australia ini berawal dengan Suzuki, namun ia lama bersama Honda. Sekitar 21 tahun menjadi karyawan bersama mekanik Bernard Anciau, Alex Briggs dan Gary Coleman. Rossi jugalah yang menariknya ke Yamaha mengiringi kepindahannya pada 2004.
Bersama The Doctor, Burgess memutar balik keadaan dengan Yamaha. Ia mengubah motor yang hanya naik satu podium di musim sebelumnya dan memberi gelar juara dunia buat Yamaha, titel buat pabrikan garputala sejak 1992.
Dengan kepindahan Rossi ke Ducati, Burgess pun ikut pada 2011. Sayangnya, mereka kurang bersinar di sana, dengan hanya 3 podium selama dua tahun. Karakter handling Ducati yang jadi kendala saat itu, hingga kini pun belum terpecahkan. Rossi dan Burgess akhirnya balik ke Yamaha.
Namun tahun depan Rossi ambil keputusan berbeda. Pada musim 2014, tahun terakhir kontraknya dengan Yamaha, crew chief berusia 60 tahun itu tidak akan nongol lagi di paddock Rossi.
“Saya pikir, Jeremy tidak lagi menjadi chief mechanic saya. Ini adalah keputusan yang berat karena saya punya banyak kenangan hebat dengan Jeremy. Dia bukan hanya chief mechanic buat saya, tapi juga sudah bagian dari keluarga. Dia adalah ‘ayah’ saya ketika balap,” bilang Valentino.
Ketika ditanya alasan, jawabnya simpel. “Tapi saya memutuskan tahun depan saya perlu mengubah sesuatu untuk mencari motivasi baru dan dorongan baru, untuk meningkatkan level dan kecepatan saya. Ya, saya pikir, inilah balap terakhir kita dengan Jeremy,” tutupnya. (otosport.co.id)