Buruknya kondisi cuaca di Sirkuit Motegi, Jepang hari ini Jumat (25/10), sungguh tidak bersahabat. Pagi hari, sesi latihan 1 MotoGP Motegi dibatalkan. Kemudian kembali diumumkan semua sesi latihan harus dibatalkan. Pertimbangan pembatalan sesi latihan, adalah karena helikopter medis, tidak bisa mendarat dan terbang dalam kondisi kabut tebal.
Hal ini harus dilakukan, lantaran jarak ke rumah sakit terdekat butuh waktu sekitar 1 jam menggunakan jalur darat. Jadi satu-satunya cara untuk membuat evakuasi jika terjadi insiden parah, ya dengan mengangkutnya melalui helikopter. Hal ini sudah menjadi aturan baku di Motegi, sebab tidka ada prasarana medis dalam lokasi yang terjangkau.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan tersebut, direktur balap pun mulai mempersiapkan 3 rencana untuk kelangsungan balap MotoGP di Motegi. Berikut pembeberan masing-masing rencana yang ada.
Rencana A : Jika memungkinkan untuk melaksanakan sesi latihan sejak pagi hari pada Sabtu (26/10) besok, maka kami akan melangsungkan sesi latihan selama mungkin. Serta mengikuti sesi kualifikasi dengan cara normal pada sore hari.
Rencana B : Jika tidak mungkin melakukan latihan pada Sabtu pagi, kami akan mengalokasikan sesi latihan pada Sabtu sore dengan alokasi waktu sesi latihan lebih lama. Kemudian akan melakukan revisi ulang jadwal sesi kualifikasi pada hari Minggu (27/10).
Rencana C : Jika tidak memungkinkan melakukan latihan pada Sabtu, maka kami akan mengalokasikan sesi latihan dan kualifikasi pada Minggu. Hal ini kami lakukan karena punya komitmen besar untuk menyelenggarakan balapan di Motegi.
“Jelas kami akan memberikan waktu latihan dan adaptasi selama mungkin bagi pembalap di tiap kelas. Agar gelaran balap MotoGP di Jepang tetap berlangsung. Jelas kami akan memaksimalkan semua waktu yang ada sebelum matahari terbenam,†ujar Mike Webb, direksi balap MotoGP. (otosport.co.id)
Hal ini harus dilakukan, lantaran jarak ke rumah sakit terdekat butuh waktu sekitar 1 jam menggunakan jalur darat. Jadi satu-satunya cara untuk membuat evakuasi jika terjadi insiden parah, ya dengan mengangkutnya melalui helikopter. Hal ini sudah menjadi aturan baku di Motegi, sebab tidka ada prasarana medis dalam lokasi yang terjangkau.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan tersebut, direktur balap pun mulai mempersiapkan 3 rencana untuk kelangsungan balap MotoGP di Motegi. Berikut pembeberan masing-masing rencana yang ada.
Rencana A : Jika memungkinkan untuk melaksanakan sesi latihan sejak pagi hari pada Sabtu (26/10) besok, maka kami akan melangsungkan sesi latihan selama mungkin. Serta mengikuti sesi kualifikasi dengan cara normal pada sore hari.
Rencana B : Jika tidak mungkin melakukan latihan pada Sabtu pagi, kami akan mengalokasikan sesi latihan pada Sabtu sore dengan alokasi waktu sesi latihan lebih lama. Kemudian akan melakukan revisi ulang jadwal sesi kualifikasi pada hari Minggu (27/10).
Rencana C : Jika tidak memungkinkan melakukan latihan pada Sabtu, maka kami akan mengalokasikan sesi latihan dan kualifikasi pada Minggu. Hal ini kami lakukan karena punya komitmen besar untuk menyelenggarakan balapan di Motegi.
“Jelas kami akan memberikan waktu latihan dan adaptasi selama mungkin bagi pembalap di tiap kelas. Agar gelaran balap MotoGP di Jepang tetap berlangsung. Jelas kami akan memaksimalkan semua waktu yang ada sebelum matahari terbenam,†ujar Mike Webb, direksi balap MotoGP. (otosport.co.id)