Banyak yang menganggap bahwa sikap defensif Marc Marquez untuk bisa berada di depan Jorge Lorenzo di MotoGP Phillip Island, Australia (20/10) lalu usai melakukan pit stop, adalah tindakan yang terlalu ekstrim. Mengingat ia langsung masuk ke racing line tikungan pertama, sementara kecepatan motornya belum cukup untuk berada di depan Jorge Lorenzo.
Senggolan pun terjadi antara Lorenzo dan Marquez di tikungan pertama pada lap ke-12. Lantaran Lorenzo yang berada di jalur utama memang sedang memacu motornya lebih dari 300 km per jam di lintasan lurus. Bahkan kecepatan Lorenzo ketika menyenggol Marquez masih berkisar 200 km per jam.
“Saya rasa Lorenzo terlalu melebar di tikungan pertama ketika saya keluar dari pit stop. Sebab biasanya semua pembalap mengambil jalur yang lebih dalam. Tapi itu tidak menjadi problem besar bagiku,” tenang Marquez.
“Kami berada dalam momentum yang sama di tikungan tersebut. Jika saja Marquez mau menengok lebih jauh sebelum mengambil keputusan masuk ke racing line, maka ia harus memberikan prioritas pada pembalap di jalur utama. Tapi saya juga mengaku salah karena melakukan terlambat melakukan pengereman. Jadi ya belum jelas siapa yang salah sebenarnya!” klaim Lorenzo.
Namun Lorenzo juga mengkritik lambannya keputusan black flag yang dikeluarkan direksi balap MotoGP Australia. “Direksi balap terlalu lamban mengeluarkan keputusan black flag untuk Marquez. Jika saja keputusan diberikan sebelum ia meninggalkan pit stop, maka insiden senggolan tersebut tidak akan terjadi. Toh, ia memang secara nyata melanggar regulasi yang ada, jadi keputusannya juga harus disegerakan.”
Anggapan Lorenzo pada prioritas pembalap di jalur utama, juga dibenarkan oleh Dani Pedrosa. “Ketika senggolan terjadi, Lorenzo berada pada kecepatan 200 km per jam, sementara Marquez di kecepatan kurang lebih 100 km per jam. Menurutku, bagaimana pun pembalap di jalur utama harus diberikan prioritas ketimbang pembalap yang keluar dari pit,” komentar Pedrosa.
“Apalagi bannya juga lebih dingin, pasti ia akan kehilangan waktu yang lebih banyak. Jadi rasanya tindakan yang dilakukan Marquez terlalu agresif pada kondisi tikungan seperti ini,” lanjutnya.
Begitu juga dengan komentar dari sang pembalap kawakan MotoGP yaitu Valentino Rossi. Menurutnya Marquez sedikit tidak perduli dengan pembalap yang berada di jalur utama. Tapi ia melihat rekan setimnya juga melakukan kesalahan karena terlalu melebar. Jika melihat semua komentar yang ada, sepertinya Marquez memang mendapat kritik yang paling besar.
Menurut anda? (otosport.co.id)
Senggolan pun terjadi antara Lorenzo dan Marquez di tikungan pertama pada lap ke-12. Lantaran Lorenzo yang berada di jalur utama memang sedang memacu motornya lebih dari 300 km per jam di lintasan lurus. Bahkan kecepatan Lorenzo ketika menyenggol Marquez masih berkisar 200 km per jam.
“Saya rasa Lorenzo terlalu melebar di tikungan pertama ketika saya keluar dari pit stop. Sebab biasanya semua pembalap mengambil jalur yang lebih dalam. Tapi itu tidak menjadi problem besar bagiku,” tenang Marquez.
“Kami berada dalam momentum yang sama di tikungan tersebut. Jika saja Marquez mau menengok lebih jauh sebelum mengambil keputusan masuk ke racing line, maka ia harus memberikan prioritas pada pembalap di jalur utama. Tapi saya juga mengaku salah karena melakukan terlambat melakukan pengereman. Jadi ya belum jelas siapa yang salah sebenarnya!” klaim Lorenzo.
Namun Lorenzo juga mengkritik lambannya keputusan black flag yang dikeluarkan direksi balap MotoGP Australia. “Direksi balap terlalu lamban mengeluarkan keputusan black flag untuk Marquez. Jika saja keputusan diberikan sebelum ia meninggalkan pit stop, maka insiden senggolan tersebut tidak akan terjadi. Toh, ia memang secara nyata melanggar regulasi yang ada, jadi keputusannya juga harus disegerakan.”
Anggapan Lorenzo pada prioritas pembalap di jalur utama, juga dibenarkan oleh Dani Pedrosa. “Ketika senggolan terjadi, Lorenzo berada pada kecepatan 200 km per jam, sementara Marquez di kecepatan kurang lebih 100 km per jam. Menurutku, bagaimana pun pembalap di jalur utama harus diberikan prioritas ketimbang pembalap yang keluar dari pit,” komentar Pedrosa.
“Apalagi bannya juga lebih dingin, pasti ia akan kehilangan waktu yang lebih banyak. Jadi rasanya tindakan yang dilakukan Marquez terlalu agresif pada kondisi tikungan seperti ini,” lanjutnya.
Begitu juga dengan komentar dari sang pembalap kawakan MotoGP yaitu Valentino Rossi. Menurutnya Marquez sedikit tidak perduli dengan pembalap yang berada di jalur utama. Tapi ia melihat rekan setimnya juga melakukan kesalahan karena terlalu melebar. Jika melihat semua komentar yang ada, sepertinya Marquez memang mendapat kritik yang paling besar.
Menurut anda? (otosport.co.id)