Menurut Poncharal, pembicaraan mereka saat itu sangatlah emosional. Lantaran Poncharal menganggap Crutchlow bukan hanya sekadar pembalap saja. Namun ia sepertinya sudah menjadi bagian dari tim Yamaha Tech3 sejak pertama kali bergabung di tim ini.
“Ketika sedang makan malam, Crutchlow yang sedang di California tiba-tiba menelpon. Ia meminta maaf dengan keputusan yang ia ambil. Tapi tidak perlu ia meminta maaf seperti itu. Toh ia memang pantas pergi ke tim yang memang bisa memberikan sesuatu lebih baik. Jika saya jadi manajer pribadinya, pastinya perlakuan sama bakal kami lakukan,” sedih Poncharal.
“Crutchlow bukan hanya seorang pembalap, namun ia adalah orang yang spesial bagi kami di tim Tech3. Tidak masalah ia akan membalap di tim mana pun, karena ia akan tetap jadi bagian dari tim ini. Crutchlow bilang bahwa ia akan sering mengunjungi kami, untuk melakukan kebiasaan yang selalu dilakukannya di tim Tech3. Saya sangat sedih ditinggal Crutchlow,” tegasnya.
Poncharal membayangkan bahwa nantinya di awal musim 2014, rasanya bakal sulit bagi tim ini untuk mengulang prestasi yang sama tahun 2013. Meski demikian, ia optimis line up pembalapnya tahun depan mampu memberikan yang terbaik. (otosport.co.id)