Ya, patut diakui ini adalah hasil yang hanya bisa diraih oleh pembalap bertalenta tinggi seperti Marquez. Mengingat balapan di MotoGP Laguna Seca adalah kali pertama dalam sejarah karirnya. Bahkan Marquez mengaku ia baru kali ini membalap di sirkuit yang sangat baru baginya, dimana sirkuit tersebut memiliki teknikal yang sangat tinggi.
“Pada awalnya saya menganggap mungkin tidak akan kompetitif di sirkuit ini, karena jika dilihat dari televisi, rasanya terlalu teknikal. Tapi ketika mengawali sesi latihan, rasanya saya bisa berharap lebih, karena ternyata tidak begitu sulit untuk beradaptasi di sini. Oke, memang butuh waktu, tapi dengan banyak mencoba bisa jadi memudahkan,” jelas Marquez.
“Di awal balapan tentunya saya sempat takut dan memang pada dasarnya cukup mengerikan. Dalam kondisi tangki bahan bakar yang penuh, sangat riskan untuk membuat ban depan kehilangan grip (selip) saat menghantam jalan bergelombang. Makanya saya tidak terlalu agresif, jadi rasanya cukup masuk akal untuk menunggu grip ban lebih baik,” cerita sang rookie.
Bukan hanya tampil meraih kemenangan dengan cara yang biasa, tapi ia juga membuat Valentino Rossi harus merasakan bagaimana tidak enaknya disusul dengan cara yang pernah ia lakukan kepada Casey Stoner. Dimana pada tahun 2008, Rossi menyusul Stoner tepat di tikungan Corkscrew (di Sirkuit Laguna Seca), mengambil jalur luar dari sedikit memotong saat menikung ke kanan.
“Awalnya saya mencoba menyusul Valentino Rossi dan itu cukup fantastis. Kemudian berupaya menyusul Stefan Bradl yang tampil sangat cepat mengawali balapan. Di sini saya agak lama berada di belakangnya, tapi berhasil menyusul dan meninggalkannya di urutan kedua,” bangganya.
Performa fantastis Marquez di Laguna Seca, tentu akan jadi penanda sejarah baru dalam ajang balap MotoGP. Setidaknya ini akan menjadi standar pembalap muda bertalenta berikutnya, yang ingin meraih hasil lebih baik dari Marc Marquez. (otosport.co.id)