Meski tahun lalu ia sudah mengikuti seri terakhir, tapi ternyata hingga sekarang Topan masih belum menemukan cara untuk menaklukkan motor 600 cc bertenaga sangat besar itu. Hal ini terlihat dari lap time yang diperolehnya, masih berselisih cukup jauh dari pembalap yang sudah berulang-kali balapan di kelas ini.
“Ini merupakan pengalaman pertama saya di ajang balap dunia, persaingan dengan pembalap lain sangat menantang, terutama saya harus menyesuaikan membawa motor racing 4-tak. Saya masih terus belajar soal slipper clutch (SC),” ujar Topan.
“Saya masih sering ragu karena sepenuhnya tergantung rem, bukan engine brake dan harus terus banyak belajar menguasai motor dan banyak pengalaman. Namun seri pertama cukup memuaskan karena saya berhasil finish. Berharap saja semoga di race berikutnya di Austin-Texas, dapat mencapai posisi yang lebih baik lagi,” tegasnya.
Manajemen Topan juga menjelaskan bahwa mereka belum bisa memaksa pembalapnya untuk meraih posisi finish di 15 besar. Lantaran tahun ini mereka sadar sepenuhnya, Topan harus menjalani penyesuaian karakter motor, sirkuit, cuaca dan lain sebagainya. Jadi rasanya tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. (otosport.co.id)