Tentunya ini jadi kejutan lain setelah negara yang berjuluk negeri Gajah Putih itu berhasil menggelar ajang Race of Champions di Stadium Rajamangala, Bangkok. Hal yang paling mengejutkan lagi adalah karena penyelenggaraan F1 di Thailand merupakan keinginan dari pemerintahnya.
Dimana pemerintah negara itu akan menanggung 60 persen biaya penyelenggaraan yang akan dibayar ke FOM (Formula One Management) sebagai promotor F1. Sementara 40 persen sisanya akan ditanggung oleh minuman energi yang cukup laris di Thailand yaitu Red Bull dan merek bir terkenal di sana yaitu Singha.
Kanokphand Chulakasem sebagai Menteri Olahraga di Thailand malah menginginkan F1 Thailand segera digelar pada musim kompetisi 2014. Tapi Bernie Ecclestone sebagai CEO FOM menegaskan pelaksanaan F1 di Thailand paling tidak pada musim 2015. Sebab jadwal musim kompetisi F1 hingga tahun 2014 masih sangat padat.
“Mereka meminta untuk pelaksanaan F1 pada musim kompetisi 2014 nanti. Tapi saya mengatakan itu tidak akan terjadi hingga tahun 2015. Ini serius dan saya rasa jadi pilihan terbaik,” sergah Ecclestone.
Masuknya Thailand sebagai salah satu penyelenggara balap malam di sirkuit jalan rasa di Bangkok, sangat mungkin menggeser posisi F1 Singapura sebagai penyelenggara balap malam. Pasalnya penyelenggaraan F1 di Singapura sepertinya mengalami masalah finansial pembiayaan.
Langkah pemerintah Thailand untuk mewujudkan terlaksananya ajang balap tingkat dunia sepeti Formula 1, harusnya jadi cambuk keras bagi pemerintah Indonesia. Toh, Indonesia juga punya potensi besar untuk menyelenggarakan event besar seperti ini. (otosport.co.id)