Tindakan penggantian girboks di mobil Massa kali ini, tujuannya adalah agar Fernando Alonso yang start dua grid di belakangnya, bisa pindah ke sisi lintasan yang bersih. Jadi Alonso bisa melakukan start dengan sempurna. Terbukti strategi itu ternyata berhasil menghantar pembalap asal Spanyol itu finish di urutan ketiga.
Menyikapi strategi yang diterapkan oleh tim Ferrari, Christian Horner sebagai bos tim Red Bull menyatakan sepakat dengan hal tersebut. Toh dalam regulasi hal itu memang sudah diatur dan diperbolehkan. “Ini semua sudah diatur dalam regulasi. Saya rasa ini adalah taktik yang cerdas,” tanggap Horner.
“Mereka mengambil tindakan tepat untuk memberikan kesempatan pada Alonso agar bisa start dari sisi lintasan yang lebih bersih. Taktik itu berhasil, meski rasanya akan sulit bagi Massa,” imbuhnya.
Namun ketika ditanya tentang kemungkinan mereka melakukan hal yang sama, yaitu mengganti girboks di mobil Webber, agar Alonso kembali start di sisi lintasan yang kotor, Horner menilai itu adalah hal bodoh. “Sebelum pembalap lain melakukan hal itu atau kami melakukan itu, perlu anda ketahui bahwa ini akan membuat posisi Alonso akan semakin ke depan.”
Lain lagi halnya dengan Martin Whitmarsh sebagai bos tim McLaren. Ia menilai bahwa Ferrari sangat konsen dengan posisi Alonso pada situasi saat ini. “Bos tim dan tim bisa memutuskan apa saja untuk sebuah program. Meski sulit, namun sangat jelas mereka fokus pada Alonso saja,” cetus Whitmarsh.
“Mungkin hal ini jadi penyebab Alonso meninggalkan kami karena kami melupakannya. Bukannya ingin mengkritik, namun harusnya kita balapan dengan cara yang normal saja. Toh kami juga mengawali balapan dari jalur yang kotor, tapi tetap mampu meraih hasil bagus,” pungkasnya.
Kritik keras yang dilakukan Whitmarsh, mungkin harus dipertimbangkan oleh tim Ferrari. Sebab mereka harus tetap menjaga kemurnian dari kompetisi itu sendiri. (otosport.co.id)