Insiden yang dialami Mark Webber di tikungan pertama Formula 1 Jepang (7/10) pekan lalu karena ditabrak oleh Romain Grosjean dari belakang, membuat Christian Horner selaku bos tim Red Bull juga sangat kesal. Selain karena pembalapnya gagal meraih hasil finish terbaik di urutan terdepan, ia juga menganggap bahwa pembalap asal Perancis itu tidak belajar dari pengalaman di F1 Belgia awal bulan September lalu.
Dengan kejadian yang berulang kali dilakukannya, Horner pun menegaskan bahwa Grosjean harus banyak melakukan introspeksi, agar kejadian serupa di seri-seri mendatang tidak terjadi lagi. Atau paling tidak tim Lotus F1 juga turut memberikan peringatan pada pembalapnya itu.
“Saya hanya bisa berharap agar ia selalu melihat kejadian yang sudah-sudah, atau jika tidak timnya harus memberikan peringatan untuk berperilaku yang lebih baik di lintasan. Toh Grosjean adalah pembalap yang sangat cepat, namun melakukan kesalahan yang sama dengan frekwensi yang banyak, itu sangat fatal di level pertarungan Formula 1,” kesal Horner.
“Bukan hanya membahayakan pembalap lain, namun ia juga membahayakan diri sendiri dan tim juga akan kehilangan poin dengan tindakan seperti itu. Saya rasa Webber sangat wajar untuk marah sebab Grosjean tak belajar dari kesalahan yang dilakukan sebelumnya,” imbuh Horner.
Akibat insiden tersebut Grosjean dikenakan hukuman stop & go saat F1 Jepang berlangsung. Namun ternyata hukuman itu tidak juga berdampak pada hasil akhirnya. Sebab ia justru mengalami masalah di pertengahan balapan. (otosport.co.id)
Dengan kejadian yang berulang kali dilakukannya, Horner pun menegaskan bahwa Grosjean harus banyak melakukan introspeksi, agar kejadian serupa di seri-seri mendatang tidak terjadi lagi. Atau paling tidak tim Lotus F1 juga turut memberikan peringatan pada pembalapnya itu.
“Saya hanya bisa berharap agar ia selalu melihat kejadian yang sudah-sudah, atau jika tidak timnya harus memberikan peringatan untuk berperilaku yang lebih baik di lintasan. Toh Grosjean adalah pembalap yang sangat cepat, namun melakukan kesalahan yang sama dengan frekwensi yang banyak, itu sangat fatal di level pertarungan Formula 1,” kesal Horner.
“Bukan hanya membahayakan pembalap lain, namun ia juga membahayakan diri sendiri dan tim juga akan kehilangan poin dengan tindakan seperti itu. Saya rasa Webber sangat wajar untuk marah sebab Grosjean tak belajar dari kesalahan yang dilakukan sebelumnya,” imbuh Horner.
Akibat insiden tersebut Grosjean dikenakan hukuman stop & go saat F1 Jepang berlangsung. Namun ternyata hukuman itu tidak juga berdampak pada hasil akhirnya. Sebab ia justru mengalami masalah di pertengahan balapan. (otosport.co.id)