Pirelli Tak Tertarik Jika F1 Berlakukan Sistem Open Tire

Bagja - Kamis, 2 Agustus 2012 | 16:13 WIB

(Bagja - )


Sejak Formula 1 mengaplikasikan sistem pemasok tunggal ban di musim kompetisi 2007 lalu, ambisi pertarungan para pembalap jadi lebih tinggi, karena mereka hanya fokus pada performa mesin. Sebab berbicara tentang ban, semua pembalap menggunakan ban dengan merek sama. Namun beberapa pihak mengklaim bahwa sistem ini justru mematikan kompetisi di F1 termasuk kompetisi antar pabrikan ban.

Kenyataannya justru berkebalikan dengan anggapan tersebut, apalagi setelah pemasok tunggal ban di F1 dimandatkan kepada Pirelli. “Kami bekerja untuk membuat balapan jadi menarik, jadi balapan itu sendiri harusnya sudah memutuskan tujuan mereka. Jika mereka ingin ada sistem open tire, maka kemungkinan pembengkakan biaya di F1 juga jadi lebih tinggi,” klaim Paul Hembery, Direktur Motorsport Pirelli.

Tapi hal yang paling dipertanyakan oleh Hembery adalah tujuan dari open tire itu sendiri. Menurutnya ada beberapa hal yang ia tidak sepakati jika sistem open tire (perang antara pabrikan ban) diberlakukan di F1.

“Beberapa kerugian jika sistem open tire diberlakukan, diantaranya adalah penggunaan biaya semakin besar, hanya untuk mendapatkan sepersekian detik. Kedua adalah tidak ada performa yang nyata, sebab performa mesin masih lebih terhitung ketimbang performa ban. Ketiga adalah, pabrikan ban akan mulai mengabaikan safety, hanya untuk mendapatkan performa terbaik,” ujar Hembery.

Dengan adanya paparan yang cukup jelas dari Hembery, mungkin ini adalah pandangan yang jelas bagi penyelenggara ajang balap F1. Jika tidak ingin ditinggalkan oleh fans, sistem open tire sebaiknya diberlakukan lagi. (otosport.co.id)