Enggak hanya itu, pengembangan racing kit untuk Suzuki yang melibatkan produsen part racing Yoshimura dan Suzuki Motor Coorporation (Jepang) musim ini mesti ada hasilnya. “Itu karena nantinya pengembangan tersebut ditularkan pada tim-tim Motoprix,” papar Yudhi Febrianto, juragannya motorsport SIS.
Sementara itu, masing-masing elemen punya tugas masing-masing. Desain racing kit kewenangannya ada dibawah koordinasi dari Yoshimura. Untuk pembuatan dan bahan yang dipakai, sepenuhnya tanggung jawab pihak SMC. SIS bersama tim balap Tanah Air, melakukan riset dilapangan dan mengumpulkan data untuk pengembangan produk.
Percepatan riset yang ingin dilakukan pihak SIS di dunia racing, menelurkan komposisi pembalap Jepang dan Indonesia di tim Indoprix. Kendala komunikasi yang ingin SIS pangkas, dengan memasukkan Yoshiharu Okada dengan Ocvan Irvana di balapan para raja bebek Tanah Air itu.
Ocvan sediri, merupakan pembalap pemula yang didongkrak untuk masuk ke Indoprix. Bukan kebetulan pembalap yang berlaga di region Kalimantan terpilih masuk ke tim Suzuki Chia Felix Racing Team.
Prestasi yang cukup bagus dan lolos seleksi, menempatkan Ocvan di posisi tersebut. Dengan kali pertama masuk ke Indoprix dan label pembalap luar Jawa, Ocvan enggak dibebankan target tinggi di Indoprix.
Untuk motoprixnya sendiri, semuanya tersebar di luar pulau Jawa. “Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Musim 2013 ini dengan regulasi batas umur 18 tahun di Motoprix, Suzuki fokus pada MP1 dan 2,” kata Yudhi.
Ada 2 alasan besar, soal keikutsertaan SIS di kancah Motoprix. Soal budget, jadi alasan pertama kenapa enggak banyak tim Motoprix yang mereka support.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa MP1 dan 2 jadi kelas bergengsi di balapan tersebut. Dengan alasan tersebut dan kesepakatan bersama tim, maka 2 kelas bergengsi itu jadi fokus mereka pada musim balap 2013 ini.
Tapi bukan berarti SIS meninggalkan atau tidak melirik pembalap pemula. Untuk urusan tersebut, semuanya diserahkan kembali pada tim-tim balap yang meggunakan Suzuki.
Ada juga program dragbike yang digarap serius oleh SIS. Bahkan kabar yang beredar, balap lempeng 201 meter itu akan diselenggarakan di 60 kota.
“Khusus untuk dragbike, masuk dalam Suzuki Mega Champ (SMC). Ada beberapa elemen yang terlibat dalam SMC, yakni sales, racing, klub dan dealer di daerah,” jelas Yudhi.
Gabungan banyak elemen tersebut, menghasilkan event besar yang enggak hanya fokus di balapan saja. (otosport.co.id)