Pada hari pertama, Senna melakukan uji coba sebanyak 4 sesi, yang masing-masing berlangsung selama satu jam. Hasil uji coba tersebut berjalan baik, meski sempat mengalami spin di sesi pertama dan sesi kedua. Namun pembalap masa depan Indonesia ini memperlihatkan perkembangan dan adaptasi yang baik seiring dengan berjalannya uji coba.
Catatan waktu lap terbaiknya pun terlihat semakin meningkat, mulai dari 2 menit 40 detik di sesi pertama sampai 2 menit 24 detik pada sesi keempat dan terakhir di hari pertama uji coba. Seusai menyelesaikan uji coba hari pertama, Mark Goddard, driver coach dari Eurasia Motorsport, mengatakan bahwa Senna cepat beradaptasi namun masih perlu peningkatan pada teknik pengereman.
Mark juga mengatakan bahwa Senna memperlihatkan hasil yang cukup bagus walau baru pertama kali mencoba mobil formula. Melanjutkan uji coba ke hari kedua, Senna menyelesaikan sesi pertama dan kedua dengan baik. Peningkatan terlihat pada performa Senna dengan lap terbaik 2 menit 22 detik. Namun Senna terhenti di sesi ketiga karena kerusakan mesin dan tidak dapat melanjutkan ke sesi keempat.
“Formula BMW dapat mencapai top speed 240 km per jam. Selain perbedaan kecepatan dengan gokart, perbedaan lain adalah bodynya yang besar. Saya masih membiasakan diri dengan jarak pandang ketika berada di dalam mobil, karena sangat berbeda dengan gokart yang terbuka ke segala arah,” papar Senna.
“Selain itu secara fisik, saya harus lebih menguatkan otot bagian tangan untuk persneling serta otot leher karena G Forcenya sangat jauh berbeda dengan gokart,” tambah Senna.
“Secara keseluruhan, kami sangat puas dengan hasil uji coba Senna kali ini. Memang masih banyak yang harus ditingkatkan, terutama teknik pengereman dan adaptasi dengan perpindahan persneling. Selanjutnya kami akan menjadwalkan beberapa kali lagi uji coba bagi Senna sebelum dia memutuskan untuk bertanding di ajang balap formula,” kata Stanley Iriawan, tim manager Red White Racing Team. (otosport.co.id)