Dalam hitungan 1 bulan ke depan, pembalap nasional dari semua provinsi akan berangkat ke PON XVIII Riau karena untuk ketiga kalinya cabang olahraga (cabor) balap bermotor atau road race resmi menjadi bagian dari pentas olahraga se-Indonesia ini.
Terlepas masalah gebyar PON yang menjadi media unjuk keberhasilan daerah penyelenggara maka bisa dibilang kali ini situasinya adem ayem karena minimnya informasi perihal PON XVIII. “Saya juga belum tahu seperti apa sirkuit yang akan dipakai nanti, belum ada gambaran atau informasi,” kata Hokky Krisdianto yang mewakili Kontingen Prov Jawa Tengah.
Tak hanya peserta yang serba menunggu kepastian bahkan untuk sponsor pun dalam status yang sama alias juga menanti, semoga tak terus galau. “Kita masih menunggu kabar selanjutnya dari PB PON XVIII Riau untuk detail penyelenggaraan di bulan September nanti,” kata Peter Tanuri, selaku pimpinan PT Multistrada yang memproduksi ban Corsa sebagai ban resmi PON 2012 ini.
Saat dicek ke situs resminya (https://www.ponriau2012.com), penyelenggaraan PON kali ini terbilang minim informasi karena untuk cabor balap motor belum ada informasi lebih detail soal sirkuit Bangkinang yang akan dipakai balap nanti.
Ada sedikit berita soal pengetesan sirkuit oleh pembalap Riau dan persiapan pembalap Riau yang diupdate pada 15 Juli lalu, selanjutnya ada agenda penyelenggaraan yang belum menyajikan informasi berarti.
Sebatas pembagian tanggal yang pada 6 September untuk pemeriksaan lokasi selama 3 hari, lalu bertanding selama 3 hari dari 9 hingga 12 September dan terakhir check out sampai 14 September.
Informasi yang masih samar-samar ini bisa merepotkan pengaturan jadwal peserta, panitia sampai sponsor karena menggelar event balap motor tak semudah event olahraga lain di PON. Sebut saja Yamaha harus mengirim ratusan motor dari Jakarta ke Riau, begitu pula Corsa yang harus menyiapkan ratusan pasang ban yang akan dipakai selanjutnya di lokasi masih ada sederet persiapan agar motor fit untuk balap.
Belum lagi pengaturan ratusan pembalap dengan kru pendukung yang datang dari mana-mana menuju ke Riau yang kerap bermasalah dengan akomodasi dengan ribuan peserta kontingen lainnya.
Apalagi berita yang muncul ke publik seputar PON Riau malah soal pengungkapan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terhadap pejabat di Provinsi Riau yang diduga menyelewengkan dana penyelenggaran PON.
Sampai Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng memberi ‘jaminan’ kalau penyelenggaran PON XVIII Riau tetap on schedule di bulan September nanti. Terbilang mepet karena dipotong masa Puasa dan Lebaran di akhir bulan Agustus, lalu dalam hitungan efektif 2 minggu harus segera bersiap ke Riau.
Berkaca dengan pelaksanaan PON XVII Kaltim yang banyak masalah di lapangan sebelum balap, maka akan lebih bijak jauh-jauh hari sudah dipersiapkan matang. Jangan sampai panik di hari penyelengaraan!. (otosport.co.id)
Terlepas masalah gebyar PON yang menjadi media unjuk keberhasilan daerah penyelenggara maka bisa dibilang kali ini situasinya adem ayem karena minimnya informasi perihal PON XVIII. “Saya juga belum tahu seperti apa sirkuit yang akan dipakai nanti, belum ada gambaran atau informasi,” kata Hokky Krisdianto yang mewakili Kontingen Prov Jawa Tengah.
Tak hanya peserta yang serba menunggu kepastian bahkan untuk sponsor pun dalam status yang sama alias juga menanti, semoga tak terus galau. “Kita masih menunggu kabar selanjutnya dari PB PON XVIII Riau untuk detail penyelenggaraan di bulan September nanti,” kata Peter Tanuri, selaku pimpinan PT Multistrada yang memproduksi ban Corsa sebagai ban resmi PON 2012 ini.
Saat dicek ke situs resminya (https://www.ponriau2012.com), penyelenggaraan PON kali ini terbilang minim informasi karena untuk cabor balap motor belum ada informasi lebih detail soal sirkuit Bangkinang yang akan dipakai balap nanti.
Ada sedikit berita soal pengetesan sirkuit oleh pembalap Riau dan persiapan pembalap Riau yang diupdate pada 15 Juli lalu, selanjutnya ada agenda penyelenggaraan yang belum menyajikan informasi berarti.
Informasi yang masih samar-samar ini bisa merepotkan pengaturan jadwal peserta, panitia sampai sponsor karena menggelar event balap motor tak semudah event olahraga lain di PON. Sebut saja Yamaha harus mengirim ratusan motor dari Jakarta ke Riau, begitu pula Corsa yang harus menyiapkan ratusan pasang ban yang akan dipakai selanjutnya di lokasi masih ada sederet persiapan agar motor fit untuk balap.
Belum lagi pengaturan ratusan pembalap dengan kru pendukung yang datang dari mana-mana menuju ke Riau yang kerap bermasalah dengan akomodasi dengan ribuan peserta kontingen lainnya.
Apalagi berita yang muncul ke publik seputar PON Riau malah soal pengungkapan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terhadap pejabat di Provinsi Riau yang diduga menyelewengkan dana penyelenggaran PON.
Sampai Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng memberi ‘jaminan’ kalau penyelenggaran PON XVIII Riau tetap on schedule di bulan September nanti. Terbilang mepet karena dipotong masa Puasa dan Lebaran di akhir bulan Agustus, lalu dalam hitungan efektif 2 minggu harus segera bersiap ke Riau.
Berkaca dengan pelaksanaan PON XVII Kaltim yang banyak masalah di lapangan sebelum balap, maka akan lebih bijak jauh-jauh hari sudah dipersiapkan matang. Jangan sampai panik di hari penyelengaraan!. (otosport.co.id)