Mereka menilai sirkuit seperti ini menyuguhkan kesulitan yang berbeda dengan sirkuit lain. Tantangan ini dapat teratasi dengan skill dan motor yang digunakan. Mereka menilain Honda New Blade yang digunakan sangat mendukung untuk menaklukkan sirkuit ini. Pasokan tenaga yang dimiliki motor ini sangat melimpah dan sasisnya juga tergolong lentur. Para pembalap pun memuji performa New Blade untuk tipe sirkuit seperti ini.
“Sirkuit dadakan memang identik dengan menguras tenaga pembalap jika layoutnya menghadirkan banyak tikungan yang patah-patah dan juga tikungan S. Tapi dengan menggunakan New Honda Blade, kami merasa tertantang, karena akselerasi motor ini cukup mantap. Belum lagi pembekalan rangka yang lentur, membuat kami bisa maksimal di tikungan,” puji Yossie Legisadewo, pembalap yang konsisten meraih podium kedua di beberapa kelas.
Tidak berbeda dengan Yossie, Alpian R dan M. Ismail yang menjadi jawara di kelas MP1, MP2, MP3 dan MP4, juga menganggap New Honda Blade adalah motor yang tepat untuk tipe sirkuit dadakan.
“Beberapa permukaan sirkuit dadakan memang terkadang sangat berbeda dengan sirkuit permanen. Utamanya dari sisi grip ban ke aspal. Tapi dengan layout seperti yang kami gunakan di Banjarbaru kali ini, New Honda Blade adalah senjata yang paling ampuh. Bahkan dalam kondisi trek yang sedikit licin itu, pertarungan perebutan lap tercepat justru lebih tipis,” ujar Alpian.
“Honda Blade lebih nyaman lah bagi saya dibandingkan beberapa tipe motor yang pernah saya coba. Jadi tidak perlu pilih yang lain kalau sudah ada Honda Blade,” timpal Ismail yang punya banyak fans sebagai pembalap lokal. (otosport.co.id)