Dalam beberapa musim ke belakang, di balapan para raja bebek Tanah Air khususnya IP110, Honda Blade tak berdaya menahan gempuran motor-motor pesaingnya. Di trek kecil model Sirkuit Kenjeran, Surabaya, belum ada cerita Blade dapat hasil bagus dibanding Yamaha Jupiter Z. Di trek besar seperti Sirkuit Internasional Sentul, durabilitas Blade enggak sekuat motor pasukan ‘Ijo’ Kawasaki.
POMPA OLI STANDAR
Tapi itu semua cerita dulu. Sekarang performa Blade mulai menunjukkan hasil yang positif. Paling menonjol ditunjukkan oleh Blade besutan I Gede Arya Kurniawan dari tim Daya PKG NHK AHRS Daytona.
Di tangan rider yang akrab disapa Ucil, motor yang panjang langkahnya 55,6 mm itu mampu digeber pol-polan selama 30 lap. Bahkan di Sirkuit Kenjeran pada race 1 IP110, Ucil mampu podium 2 dan di race berikutnya bisa finish pertama.
Enggak hanya di trek kecil saja, Ucil bisa menunjukkan keampuhan performa Blade hasil settingan Suhartanto yang jadi mekanik tim tersebut. Di seri 3 Sirkuit Sentul, lagi-lagi Ucil naik podium dan kali ini ke-3.
“Kalau enggak ada insiden senggolan dengan pembalap lain di race 1, besar kemungkinan hasilnya bisa lebih baik. Sedangkan di race berikutnya terganjal masalah aki yang mati, sehingga hanya finish urutan 11. Padahal Ucil sangat percaya diri dengan tunggangannya,” sesal mekanik yang akrab disapa Kupret.
Dengan paling banyak naik podium sampai seri 3 Indoprix, tentu settingan Kupret enggak bisa dipandang sebelah mata. “Durabilitas selalu jadi momok dan itu membuat kebanyakan mekanik memakai kompresi rendah. Dengan tujuan agar mesin Blade kuat digeber sampai balapan berakhir. Pada sisi ini saya mencoba menerapkan kompresi tinggi plus beberapa penyesuaian, yang tujuannya menjaga durabilitas,” jelas Kupret soal setingannya.
Untuk power kuat di kitiran mesin atas dengan kompresi yang tinggi, timing pengapian dibuat rendah dari biasanya. Sedangkan main-main dengan durasi noken as, untuk menjaga power bawah Blade agar enggak kedodoran.
Enggak perlu pompa oli yang harganya bikin kantong bolong, sebagai penyalur pelumasnya. Dengan pompa oli standar pabrik, sudah cukup bikin piston tahan gesekan digeber 30 lap di Sirkuit Kenjeran atau 12 lap di Sirkuit Sentul. "Dengan catatan, mesti rajin mengganti part tersebut,” aku Kupret.
Hasil bagus di Kenjeran, tentu jadi modal percaya diri bagi tim Daya PKG NHK AHRS Daytona untuk menatap seri 4. Pasalnya seri tersebut, balapan kembali lagi ke Kenjeran. (otosport.co.id)