Salah satu daya tarik balap yakni bentuk, warna dan tampilan mobil. Tak terkecuali, komposisi ban depan belakang yang enggak seimbang seperti dijumpai di arena drag race. Ambil contoh mobil besutan Praqasa Kusuma, tuner sekaligus driver tim Hybrid. Honda Civic Wonder hatchback dibekali dua pasang ban beda ukuran yang menurutnya, diganti setiap setahun sekali.
"Kalau makin lama disimpan, ban keras dan mati, permukaannya retak-retak," terang Raka yang ikut serta dalam drag race Racewar Pro Series di Bekasi, Jabar (7/5).
Ban depan berlabel ET Drag dibelinya seharga Rp 9 juta sepasang. Ukurannya gambot, diameter 13 inci, lebar 24,5 dan tinggi 9 inci. Meski begitu bobotnya ringan, hanya sekitar 1 kilogram. "Ini spesial untuk drag," lanjutnya.
Kebalikan dengan belakang, Raka memasang ban ‘cacing’ yang lebarnya cuma 4 inci untuk diameter lebih besar, 15 inci. "Ukuran ban depan belakang seperti ini untuk mobil berpenggerak roda depan. Gunanya agar rolling resistant lebih rendah. Untuk penggerak empat roda, ban besar dipakai di keempat roda," ulas Raka yang mulai ikut drag race sejak 1994 ini. (otosport.co.id)
"Kalau makin lama disimpan, ban keras dan mati, permukaannya retak-retak," terang Raka yang ikut serta dalam drag race Racewar Pro Series di Bekasi, Jabar (7/5).
Ban depan berlabel ET Drag dibelinya seharga Rp 9 juta sepasang. Ukurannya gambot, diameter 13 inci, lebar 24,5 dan tinggi 9 inci. Meski begitu bobotnya ringan, hanya sekitar 1 kilogram. "Ini spesial untuk drag," lanjutnya.
Kebalikan dengan belakang, Raka memasang ban ‘cacing’ yang lebarnya cuma 4 inci untuk diameter lebih besar, 15 inci. "Ukuran ban depan belakang seperti ini untuk mobil berpenggerak roda depan. Gunanya agar rolling resistant lebih rendah. Untuk penggerak empat roda, ban besar dipakai di keempat roda," ulas Raka yang mulai ikut drag race sejak 1994 ini. (otosport.co.id)