Di bawah kepemimpinan Ijeck, pengprov IMI Sumut konsisten menggelar event, baik sprint reli maupun reli. Salah satu bukti akan digelarnya Langkat Rally North Sumatera Championship (9-10/4) mendatang. Langkat, menjadi salah satu bukti kalau reli masih dan akan terus hidup di Sumut.
Ijeck belum sempat mencoba mobil |
Saat ini tidak ada yang bisa memungkiri kalau komunitas reli di Sumut lebih maju dibanding daerah manapun. Kejuaraan reli Langkat tersebut merupakan seri 1 dari 3 seri yang telah direncanakan. "Kita akan konsisten menggelar tahun ini. Saat daerah lain tidak ada, kita akan tetap menggelar," seru John Lubis yang bertindak sebagai ketua pelaksana gelaran. Menurut John, reli ini berkategori Sumut Open.
Indikator lainnya, mobil-mobil reli banyak bertebaran, mulai dari spesifikasi grup N4, N15, sampai GR dan jip. Bahkan menurut Eddy WS dari Suzuki Spectra Indocafe Rally Team, pertumbuhan mobil reli di Medan, Sumut, mengalami peningkatan. "Banyak yang ngebangun baru," ujarnya beberapa waktu lalu.
Hidupnya komunitas ini, membuat John cukup optimis kalau peserta akan mencapai angka 40. Terbagi menjadi berbagai kelas, mulai N4, N15, GR2, grup S dan 2 kelas di jip. "Yang pasti dari Aceh akan mengirimkan paling tidak 5 mobil," serunya. Sayangnya, sampai tulisan ini diturunkan belum ada konfirmasi peserta dari tanah Jawa dan Kalimantan. Subhan Aksa berhalangan hadir karena ada acara, demikian juga dengan Rifat Sungkar yang baru saja menyelesaikan gelaran reli asia pasifik di Johor, Malaysia.
Meski tidak ada peserta dari Jawa dan Kalimantan yang biasa bertarung di kelas N4, tak membuat pertarungan menjadi hambar. Hal ini digaransi langsung oleh John. Pasalnya, peserta tangguh asal Sumut sudah menyatakan ikut. Seperi Ijeck sendiri, Dodi, Benny Lautan, Dian Harahap, Dade, Robby serta Faisal Hamid. Belum lagi, peserta di kelas N15 dan GR2. Meski menyatakan akan menjadi peserta, tapi dikatakan oleh Ijeck kalau dirinya belum mencoba mobil dan melihat trek. "Kalau mobil sih sudah siap sejak lama," serunya.
Di kelas GR2, Suzuki Spectra Indocafe Rally Team dengan pasti akan menurunkan sebanyak 3 mobil Suzuki SX4. "Targetnya tentu menang, tapi enggak mudah juga karena banyak rekan-rekan yang jago-jago juga," seru Eddy yang akan berpasangan dengan Syariful Adil.
Sebelum masuk ke kota Stabat, Langkat untuk melaksanakan reli, peserta harus melalui sesi scrutineering di hari Jumat (8/4) serta disediakan lahan untuk shakedown di sirkuit Cemara Abadi. Dalam kejuaraan tersebut, setiap peserta akan menempuh sebanyak 9 special stage (SS) pada 3 lokasi. SS1 yang berlokasi di Marike akan menempuh sejauh 12,6 km, sedang SS2 di Turangi A berjarak 15 km dan SS3 di Turangi B berjarak 12,3 km. "Hanya tiga tempat yang dipakai dan dilewati berulang kali. Ada yang searah namun juga kebalikan dari SS sebelumnya," tambah John. Ketentuannya, 3 SS akan dijalani pada hari Sabtu (9/4) sedang 6 SS tersisa di Minggu (10/4).
John Lubis. Event akan berjalan sebanyak 3 seri |
Saat reli digelar, ada kemungkinan hujan turun mengguyur trek, menjadikan pertarungan antar peserta lebih seru untuk disimak. Daerah perkebunan sawit yang dijadikan trek membuat peserta harus berhati-hati. Trek yang licin diguyur hujan membuat setiap peserta memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara. Menurut John, curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan di Medan, membuatnya sedikit was-was.
Digelarnya event ini sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas reli yang sudah terbentuk di Sumut. Selain itu juga menunjukkan kalau tanpa kejuaraan nasional sekalipun, reli dapat digelar di Sumut. Semoga saja langkah yang ditempuh oleh pengprov IMI Sumut ini bisa ditiru oleh pengprov lainnya yang memiliki komunitas reli.
Uniknya, untuk gelaran ini dibikin seperti politik dumping. Peserta yang berasal dari Sumut dikenakan biaya lebih tinggi, sebagian untuk pendaftaran dan sebagian ‘sumbangan' untuk terlaksananya event. Sedang peserta dari luar Sumut justru lebih murah. Hal ini dimaksudkan supaya peserta Sumut tak terlalu jauh bermain reli. "Itu hasil keputusan bersama komunitas reli Sumut, tapi tidak bersifat mengharuskan, dihimbau bagi yang mampu untuk menyumbang," seru Ijeck, yang menjadi ketua umum gelaran. Biaya pendaftaran sebesar Rp 4 juta, sedang sumbangan juga di angka yang sama. • (otosport.co.id)