OTOMOTIFNET - Sempat muncul kecurigaan ini semua adalah akal-akalan Murray dan teman-temannya agar urusannya dengan BMI cepat selesai (dibayar). Terlebih menurut sumber OTOMOTIF, Murray berteman dekat dengan petinggi FIA seperti Steven Kennedy (presiden APRC Working Group) dan Morrie Chandler (presiden WRC) karena sama-sama berasal dari Selandia Baru.
“Murray Brown bukan siapa-siapa di FIA. Dia cuma orang yang dipekerjakan APRC Working Group buat ngurus logistik APRC. Sebagai ketua IMI, saya cuma dengar dan patuh sama presiden FIA,” jelas Ari.
Tuduhan konspirasi dalam menyebar gosip pemecatan IMI dari FIA langsung dibantah Murray. Bahkan ia menyebut sanksi pemecatan dari FIA tidak pernah ada. “FIA belum membuat keputusan tentang sanksi kepada Indonesia. Sampai saat ini IMI masih anggota FIA, tak ada yang berubah,” sebut Murray saat dihubungi Selasa (26/11) lalu.
Ia bilang memang sempat datang ke Jakarta mengurus pembayaran BMI. Meski hasil pertemuan di awal Oktober itu mencapai kesepakatan, namun hingga dikontak OTOMOTIF (26/11), Murray mengaku masih tidak puas dengan realisasinya. Ia juga menyebut nilai hutang BMI atas pembatalan APRC juga sedang dihitung.
“Selain itu masih ada biaya konsultan/penasehat yang belum dibayar. Eksekutif APRC juga kemungkinan akan memberi denda kepada organizer,” tambah Murray. Sayang, pihak FIA yang paling bertanggungjawab soal hal ini, Steven dan Morrie, tak juga menjawab saat dikontak.
Ari sejak awal menilai ini hanya gosip yang diembuskan pihak-pihak yang bukan mewakili FIA. “Biaya untuk ’bule-bule calo’ itu sebenarnya enggak resmi. Jangan bikin ulah dong. Jangan kalau ada apa-apa langsung bikin move ke FIA sementara enggak ngomong dengan saya dulu. Tanduk saya bisa keluar (baca : marah besar) kalau ‘bule calo’ itu berulah. Saya juga bisa menghubungi langsung ke Jean Todt (presiden FIA) buat menceritakan kondisi sebenarnya. Jadi jangan asal melempar isu,” ujar Ari
Ari menegaskan urusan APRC bukan tanggungjawab IMI melainkan BMI. Jadi jangan jatuhkan kesalahan kepada IMI. Yang punya hutang atau kewajiban itu BMI karena belum membayar honor untuk penasehat WRC Indonesia. “Bahkan saya pribadi sudah membantu dengan menghubungi Sadikin Aksa (pemilik BMI) hingga 2 kali agar menyelesaikan kewajiban kepada APRC. Dan Sadikin menyatakan ; ‘Beres bos!’. Jadi saya kira IMI tidak tinggal diam dan sudah membantu APRC.”
Benarkah ancaman FIA sekadar gosip? Ah, semoga saja!
Penulis/Foto: Bud, Toncil, Bim / Toncil. Salim, F.Yosi