Menanti Penampilan Rhenadi

Editor - Senin, 4 Oktober 2010 | 14:13 WIB

(Editor - )


Rhenadi. Penampilan perdana di Tanah Air

OTOMOTIFNET - Seri ke-3 GT Radial Jakdrift yang akan digelar pada (2-3/10) mendatang di kawasan JI-Expo, Kemayoran, Jakpus akan diikuti Rhenadi Arinton, drifter Indonesia yang selama ini telah beberapa kali ikut di ajang Formula Drift Asia dan kejuaraan di Malaysia. Penampilan Rhe ini akan jadi tontonan seru karena selama ini belum pernah berlaga di event lokal. Beberapa peserta pun menyambut antusias penampilan perdana pria 24 tahun ini.

Penasaran
Rhenadi mempersiapkan diri untuk ikut berlaga setelah di dua seri awal Jakdrift gagal turun. "Sebisa mungkin saya ikutan. Mobil sudah dipersiapkan dengan matang, mudah-mudahan enggak ada masalah," ucap drifter yang disponsori GT Radial itu. Kemungkinan Rhe, sapaannya yang akan menggunakan Nissan Silvia S15 hasil preparasi bengkel Autosystem di Pulogadung, Jaktim.

Turut sertanya Rhe di ajang ini akan memberi warna tersendiri. Pasalnya, dengan seringnya berlaga di ajang Formula Drift dan kejuaraan di Malaysia, tentu pengalamannya lebih banyak dibanding drifter Indonesia yang lain. Sudah sewajarnya banyak yang penasaran melihat penampilan perdananya di kejuaraan Tanah Air ini.

Kehadiran Rhe disambut peserta lain. "Kalau Rhe ikut, pasti tambah ramai. Apalagi nanti tandemnya, pasti makin seru lagi. Tinggal lihat saja lawan yang ketemu Rhe nantinya," seru Emmanuel Adwitya Amandio atau akrab disapa Dio.

Hadaris Samulia juga gembira kalau Rhe benar ikutan. "Satu langkah maju, karena selama ini kita hanya dengar dia bermain di luar negeri tanpa pernah melihat beraksi. Kita semua menanti Rhe bermain. Pasti banyak manfaat yang diambil oleh drifter kita kalau Rhe ikutan terjun langsung," seru Alit, panggilannya.

Sayangnya, Rifat Sungkar, pereli sekaligus drifter papan atas Indonesia, kemungkinan besar tak bisa ikut serta. "Terlalu banyak acara keluarga yang harus dihadiri pada 2 hari tersebut. Mungkin datang saja sebagai penonton, itupun tidak lama," ucapnya.

Dio juga menjadikan ajang kali ini sebagai pemanasan sebelum berangkat ke Formula Drift, Thailand (20-21/11). Sayang Dio masih bingung mobil yang akan dipakai di Jakdrift, antara Nissan Silvia S14 atau S15. "Dua-duanya siap, tapi yang S15 mau dipakai di Formula Drift, takut kalau ada apa-apa di event besok, enggak selesai perbaikannya. Kalau yang S14 memang baru jadi dimodifikasi dan baru kali ini ikut setelah modifikasi," ucap mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta ini.

Persiapan juga dilakukan oleh M. Hermawan dengan men-setting ulang Nissan Silvia S13-nya. Hal ini karena pada dua event sebelumnya masih dirasakan lag turbo terlalu besar. Selain itu, "Kapasitas mesin juga dinaikkan jadi 2.200 cc dari yang tadinya 2.000 cc," ucap Wawan, panggilannya.

Demas Agil Ramadhan yang juga disponsori oleh GT Radial menyebut kalau sudah siap berlaga. Namun ia masih enggan berkomentar mengenai persiapan yang dilakukan pada mobil BMW M3 yang akan dipakainya. "Pokoknya saya siap dan mobil sudah dipersiapkan lebih matang. Target juara," ucap mahasiswa teknik mesin Trisakti yang telah berlatih di Sirkuit Sentul 2 pekan lalu.

Dika Credenda Handogo juga menyatakan diri akan ikut serta pada event yang akan diikuti 27 peserta ini (data per 28/9). Dika akan menggunakan mobil Nissan Cefiro bermesin Toyota 2JZ-GTE yang tenaganya mencapai 200 dk.

Supaya peserta semakin siap, panitia menggelar latihan bebas sejak Jumat dan Sabtu pagi hari. "Pergunakan sebaik mungkin, karena Sabtu siang sudah kualifikasi dan Minggu final tandem," seru Puspita Kie, ketua panitia. Ditambahkan juga, kalau hadiah akan semakin bertambah dengan adanya GT Radial Cup.

Dalam gelaran kali ini akan ada pengelompokkan antara novice dan expert. "Pembagiannya berdasar pengamatan kita terhadap event-event yang sudah terlaksana. Cara bawa mobil dan konsistensi ketika drift," ucap Rhe, yang ditugasi melakukan pembagian. Saat ini ada 10 drifter yang masuk kategori expert.

Sayangnya saat lomba baik novice dan expert akan tetap dijadikan satu. Penyebabnya menurut Rhe karena jumlah expert di Indonesia belum terlalu banyak, sehingga tak mungkin jika dilepas tersendiri. "Kalau jumlahnya banyak pasti akan semakin menarik, karena level mereka setaraf," ucap Rhe yang mengaku aturan ini diadopsi dari Formula Drift di Amerika.

Penulis/Foto: Toncil / Salim