OTOMOTIFNET - Ditaklukkan oleh rekan senegara sekaligus rekan satu pabrikan, tentunya cukup membuat jengkel pereli asal tim Citroen Total, Sebastain Loeb. Pria berkebangsaan Perancis ini harus puas dengan posisi kedua, pada World Rally Championship (WRC) seri Portugal 2010, pekan lalu.
Seperti yang dikatakan oleh Olivier Quesnel, bos besar dari Citroen Motorsport, kemenangan Ogier disebabkan oleh dua faktor penting. Kesalahan strategi yang diterapkan oleh tim Citroen Total dan pemilihan ban membuat para pereli mereka, yaitu Loeb dan Dani Sordo mesti kehilangan posisi dan waktu yang cukup banyak.
“Salah strategi, itulah kunci kekalahan Loeb pada seri ini. Mereka hanya menghitung kekuatan dari tim Ford, namun kurang memperhatikan rival dari tim Citroen sendiri,” papar Quesnel.
Sordo yang ditugaskan untuk menjaga posisi di belakang Loeb, guna menahan para pereli lain, rupanya menjadi bumerang untuk tim Citroen Total. Rencana yang dibuat untuk membuat Citroen tetap berada di puncak klasemen konstruktor tidak berjalan terlalu lancar.
Memang strategi yang diterapkan untuk menahan tim Ford berhasil dengan baik, tapi dibalik strategi itu, rupanya bisa diambil alih dengan baik oleh tim Citroen Junior, dengan pembalap andalannya Sebastien Ogier. Kekurangan demi kekurangan terus dimanfaatkan Ogier, bahkan berhasil memberikan gap sejauh 21.1 detik didepan Loeb.
“Saya memang terlalu termakan strategi, kesalahan sejak hari pertama membuat saya kesulitan mengejar selisih waktu dari Ogier. Belum lagi pemilihan kompon ban yang terlalu soft sehingga cepat habis saat lomba akan berakhir,” terang Loeb.
Target yang sudah dicanangkan oleh Loeb untuk mencapai hatrik berturut-turut di seri Portugal, buyar sudah. Kini ia hanya mempunyai catatan sejarah 2 kali menang berturut-turut di seri Portugal, yaitu tahun 2007 dan 2009.
Penulis : Heru