Deteksi Kerusakan Pompa Radiator, Bisa Dari Gejala Atau Suara

Editor - Rabu, 13 Oktober 2010 | 09:36 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Sistem pendingin mesin tak sekadar memanfaatkan aliran angin dari depan saja. Beberapa tunggangan sudah mengaplikasikan sistem pendingin likuid alias menggunakan cairan.  Ditandai dengan adanya water jacket di sekeliling blok mesin, serta ada radiator yang berfungsi mendinginkan air yang bersirkulasi di water jacket tadi.

Nah, yang bertugas membuat air mengalir itu adalah pompa yang bekerja sesuai dengan putaran mesin, karena dihubungkan dengan kruk as sebagai sumber penggeraknya. Seperti pada Honda Vario atau Honda CBR 150 atau Kawasaki Ninja dan Suzuki Satria FU serta Yamaha V-Ixion.


Gbr

Gbr 2

Gbr 1

Gbr 4

Karena berhubungan dengan air, korosi menjadi salah satu penyebab pompa air ini tak berfungsi dengan baik. “Biasanya terkena karat,” jelas Marsell dari KingBee Racing di kawasan Puri Kembangan, Jakbar. Efeknya tentu putaran air tidak sederas semestinya.

Akibatnya, sirkulasi tak berlangsung lancar dan membuat mesin kegerahan. Pasalnya, air yang harusnya cepat menuju radiator untuk diturunkan suhunya, menjadi lebih lambat bersirkulasi. Pasokan air yang sudah dingin pun lama menuju mesin kembali.

Bagaimana mengetahui kondisi ini? Tentu akan terlihat dari suhu mesin yang tak cepat turun, lalu air di dalam tabung reservoir pun akan cepat berkurang (gbr.1), karena suhunya tinggi dan terjadi penguapan lebih cepat. Sehingga air dalam tabung pun segera ‘diminta’ radiator untuk mengganti yang menguap.

“Ada lagi yang bisa terdeteksi, dari bunyi yang kasar,” jelas lelaki berkacamata itu. Biasanya karena bearing yang sudah berkarat akan menimbulkan bunyi ketika baling-baling pompanya berputar.

Bunyinya memang tak akan langsung terdengar, tetapi bisa dideteksi dengan mendekatkan pada bagian pompa air berdomisili. Bisa juga dibantu dengan ‘statoskop’ menggunakan obeng yang didengar ke telinga (gbr.2). Akan terdengar bunyi bergesek dari rambatan suaranya. Umumnya hanya bearing saja yang rusak, karena bilah-bilahnya relatif lebih tahan lama.

Hal lainnya, ketidaknormalan pendinginan bisa disebabkan oleh tutup radiator yang sudah tidak rapat (gbr.3). Jadi ada udara masuk ke dalamnya, sehingga kevakuman dalam saluran air pendingin berkurang.

Efeknya, ada gelembung udara yang membuat tekanan air yang memang bersuhu tinggi itu lekas meningkat. Ujung-ujungya pendinginan tak sempurna. suhu mesin pun akan terlihat naik (gbr.4).

Kigbee Racing: 021-37480808

Penulis/Foto: Ben / Johan