|
OTOMOTIFNET - Bajaj Pulsar 135 LS didesain sebagai tunggangan sport yang ringan (Light Sport/LS). Harga pun termasuk enteng, hanya Rp 14,7 juta (OTR Jakarta). Namun punya fitur komplet, makanya cukup laris, dalam dua bulan laku 5 ribuan unit.
Meski hanya dibekali mesin 135 cc, tapi performa tergolong mumpuni. Terutama disumbang teknologi multiklep dan multibusi. Klep berjumlah 4, menjadikan pasokan maupun pembuangan lebih maksimal dibanding yang hanya 2 klep, lantaran volume yang bisa melewati makin besar. Sedang penggunaan busi ganda (DTS-i), menjamin pembakaran tuntas di semua putaran mesin.
Meski begitu, banyak yang merasa tenaga di putaran menengah ke atas terlalu datar. “Bawahnya memang nendang, tapi atasnya terasa pendek nafasnya dan kurang garang,” jujur Andri, pemakai Pulsar 135 LS yang warga Joglo, Jakbar.
Efek paling terasa, menurutnya kala dipakai jalan ke luar kota yang punya jalan panjang-panjang. “Atasnya terasa ngos-ngosan,” lanjutnya. Sama juga dengan yang diungkap beberapa rekan Mr. Testo, baik lewat email (mr.testo10@gmail.com) atau facebook (Tester Otomotif). Sebenarnya hal itu wajar, mengingat karakter mesin diset untuk penggunaan jalanan perkotaan.
Tapi apa kudu pasrah gitu saja? Tentu tidak! Bisa kok, dioprek agar makin yahud kala turing. Sudah dibutikan Bie Hau, mekanik dari bengkel Samudera Jaya Motor (SJM), di Jl. Palmerah Barat No. 51, Jaksel.
Head Silinder |
Pengapian |
Per kopling |
Dengan oprekan tak terlalu ekstrem, tenaga dan torsi bisa didongkrak cukup banyak lo. Sebagai catatan, dalam kondisi standar diukur pakai dynamometer DYNOmite milik Ultra Speed di Jl. H. Mencong, Ciledug Tangerang, Pulsar 135 LS memuntahkan tenaga 13,9 dk/9.200 rpm, torsi 11,78 Nm/6.600 rpm.
Setelah dikorek Bie Hau, meningkat jadi 15,21 dk/9.100 rpm, torsi 13,96 Nm/6.800 rpm. Jika memperhatikan grafik hasil dyno, terlihat tenaga pada putaran menengah ke atas jauh lebih dahsyat. Dan peak power juga dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah. Artinya makin wus… wus…
Sedang torsi di putaran menengah ada sedikit penurunan sesaat sebelum kembali naik. “Efek dari knalpot freeflow, sedang standarnya kan ada semacam tembolok yang membantu meningkatkan torsi,” terang Bie Hau. Mari simak detailnya!
Kepala Silinder
Menurut Bie Hau secara hitungan teori, kombinasi ukuran saluran dan klep sudah bagus. Makanya hanya sedikit ubahannya. Yaitu menghaluskan kulit jeruk, sehingga aliran campuran bahan bakar dan udara bisa makin cepat.
Knalpot
Dibikinkan tipe freeflow, andalkan merek Stanlee dengan bahan stainless steel. “Saya hitung agar nafas makin panjang,” lanjut mekanik yang dibantu dua orang ini.
Pengapian
Perbaikan sektor pengapian dilakukan dua cara. Pertama menambah coil booster buatan APS Motomax. “Membantu pengapian pada putaran menengah ke atas,” terangnya setengah promosi. Cara kedua dengan mengganti koil pakai Protec, yang dirancang khusus untuk Pulsar, makanya dalam satu kemasan ada dua koil.
Karburator
Sedotan bahan bakar makin deras, pembuangan pun lancar, lalu pengapian sudah membesar. Agar pembakaran tak terlalu kering, pasokan bensin harus makin deras. “Setingannya ketemu pilot naik dua step, sedang main jet hanya 1 step,” beber mekanik yang sering bikin motor drag ini. Untuk spuyer tak perlu bingung, lantaran pilot jet mirip milik Yamaha F1Z-R, sedang main jet sama dengan Honda GL.
Kopling
Melengkapi oprekan agar tenaga tersalur sempurna, per kopling diganti. Bie Hau percaya pada bikinan G-Force. “Empuk, namun tendangan baliknya cepat,” terangnya.
Part dan jasa | |||
Knalpot Stanlee | 600.000 | ||
Koil Protec ground strap | 450.000 | ||
APS Motomax | 200.000 | ||
Per kopling G-Force | 100.000 | ||
Jasa | 400.000 | ||
Total | 1.750.000 | ||
Data performa | |||
standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 13,9 dk / 8.000 rpm | 15,21 dk / 7.700 rpm | 1,31 dk |
Torsi | 11,78 nm / 8.000 rpm | 13,96 nm / 5.800 rpm | 2,18 nm |
Samudera Jaya Motor (SJM) | 0816-1976566 / 95078288 |
Penulis/Foto: Aant / Aant