OTOMOTIFNET -Belum menjamurnya part aksesori khusus Honda Scoopy enggak lantas membuat beberapa rumah modifikasi kehabisan akal. Berbagai cara kreatif dilakoni mereka guna membuat tampilan skutik bergaya remod alias retro modern itu makin nyentrik.
Nah salah satu caranya yakni dengan kanibal part aksesori dari motor lain yang masih satu merek. Contohnya bisa lihat footrest (FR) (gbr.1) hasil kreasi pasukan F16 yang nemplok di Scoopy untuk display toko tersebut.
“Aslinya untuk Vario atau BeAT, tapi kita sedikit modifikasi agar bisa dipasang pada Honda Scoopy,” buka Rini selaku manager store dari F16. Letak perbedaan antara FR Vario/BeAT dengan Scoopy terletak pada bagian lubang bautnya (gbr.2).
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
“Kalau pakai punya Vario di Scoopy, posisi lubang bautnya enggak pas dengan baut yang ada di dek tengah,” sambung Rini. Untuk itu, posisi lubang baut harus diatur ulang dengan cara memotong bagian tengah as FR.
Dari posisi ini akan didapati FR yang telah terbelah menjadi dua. Buang bagian tengah as FR sampai hanya tersisa as sepanjang 2,5 cm (gbr.3) di masing-masing sisi. Tahap selanjutnya tinggal menyambung kedua bagian tersebut dengan pipa besi berdiameter 2,5 cm dan panjang 8 cm (gbr.4).
Oh ya, agar bagian as FR bisa masuk ke dalam pipa besi, bagian as FR yang sepanjang 2,5 cm tadi harus digerinda menyesuaikan diameter pipa sambungan.
Sudah? Sampai sini sebenarnya bisa langsung dipasang. Tapi kalau hasil akhirnya mau lebih kuat, tinggal minta bantuan tukang las menyambung bagian as FR dengan pipa sambungan tadi. Gak mahal kok, paling hanya bayar Rp 10-15 ribu untuk jasa pengelasan.
Nah tahap akhir, tinggal pasang FR di bagian dek tengah Scoopy. Rini menambahkan, selain buat gaya, pemasangan FR juga bisa berfungsi sebagai pelindung dek samping atau alat pantau dek samping terhadap bahu jalan.
“Jadi kalau FR terbentur, itu tandanya dek samping tempat kaki berpijak sudah sangat dekat dengan trotoar,” tutup wanita yang yang juga bilang FR yang tersedia di tokonya dijual seharga Rp 300 ribu.
Penulis/Foto: Atenx / Atenk