Kemeriahan malam peserta Carnaval
Uniknya tiket masuk adalah sebuah buku bekas layak baca yang akan disumbangkan ke panti asuhan di seputaran lokasi acara. “Setiap klub yang hadir mesti menyumbangkan buku yang layak. Semangat pendidikan coba kami sampaikan kepada teman pecinta motor klasik,” papar Dammy Suryana, Ketua Panitia Pelaksana gelaran.
Gelaran ini baru pertama kali di adakan di DKI Jakarta. Selain komunitas Classic Honda Jabodetabek, hadir komunitas Honda klasik lainnya seperti Honda Classic Indonesia (HCI), CB Indonesia (CBI), dan Honda Classic Club Indonesia (HCCI. Bahkan, peserta dari luar Jawa seperti Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat juga hadir. “Di mana ada acara motor klasik saya pasti akan datang,” ungkap Bambang Atuk dari Komunitas Honda Tua Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Bantu motor teman yang rusak(kiri). Ikut donor darah (kanan).
Hal yang sama dikatakan Herman dari klub AHM alias Agresi Honda Mataram. “Kalau motor baru bisa turing sejauh 1.000 km itu biasa. Tapi kalau motor lawas sangat luar biasa. Kalaupun ada masalah justru di situlah letak nikmatnya berkendara lawas,” kata Herman.
Pihak main-dealer Jakarta, Wahana Makmur Sejati (WMS) sendiri sangat mendukung gelaran ini. “Motor bukan hanya alat transportasi semata namun telah jadi bagian gaya hidup. Itulah sebabnya hingga kini penikmat motor Honda klasik tetap bermunculan membentuk komunitas yang solid. Hal ini membuat kami merasa perlu untuk mengapresiasikannya,” papar Wiyarto Mulyono, Corporate Communication Dept. Head WMS.
Setiap klub sumbang buku untuk diberikan ke panti asuhan
Beragam acara menarik juga digelar, seperti contezt motor klasik, donor darah. Peserta juga bisa melihat sejarah perkembangan motor Honda klasik dari masa ke masa di Museum Honda Klasik. Pula ada lomba panjat pinang, layang-layang. Acara puncaknya adalah live music yang berlangsung pada Sabtu malam. Hiburan musik yang kental beraura retro klasik dari band The Bannery. (www.motorplus-online.com)