Setidaknya ada 15 skuter semok dengan beragam tipe seperti PS, Exclusive, Excel dan PX yang sudah dimodifikasi. Selain bodi tentunya juga mesin. “Motor ini sudah di bore up sampai 200 cc,” jelas Andi AJS, mekanik yang beralamat di Cibubur, Jakarta Timur.
Soal modifikasi, beberapa mekanik mengaku tidak terlalu sulit untuk membuat kencang motor bikinan Italia ini. Sebab, racing part-nya masih banyak dan mudah didapat.
Latihan serius dengan perlengkapan komplet |
Event di Subang, ini jadi titik balik pembalap skuter untuk kembali menjajal si semok. Rencananya, para pembalap ini telah menyiapkan 7 seri balap Vespa dalam tahun ini. “Sebanyak 5 seri kejurda dan 2 seri di MotoPrix,” kata Andi.
Untuk balapan terdekat ini akan berlangsung di Serang pada 12 Maret. “Sedang seri berikutnya pada 2-3 April di Tasikmalaya. Kami berencana ingin mengadakan kejuaraan serupa di Jakarta,” kata Agung.
Saat ini tim balap Vespa sedang menyusun, regulasi baru yang berbeda dengan regulasi sebelumnya. “Akan ada kelas standar, kelas NBR selain juga FFA. Aturannya akan lebih ramah kepada pembalap pemula,” kata Agung.
Masih ada cover bodi tersisa untuk pesan sponsor |
Sedangkan kelas NBR alias non blok racing ini memiliki aturan yang sedikit lebih longgar. Yakni karburator bebas, magnet bebas, piston bebas dengan maksimum diameter 62 mm, knalpot bebas, head silinder standar boleh dimodif. Bodi boleh dimodifikasi blok silinder maksimal lubang 3 dan boleh dimodifikasi.
Untuk kelas free for all (FFA) lebih longgar. “Spesifikasi mesin bebas. Kelas ini memang ditujukan untuk pembalap seeded,” bilang M. Fadli yang juga ikutan ngegas skuter semok! (motorplus-online.com)