Antisipasi Ancaman Penyakit Kulit Pada Kaki Bikers!

billy - Minggu, 30 Januari 2011 | 14:55 WIB

(billy - )


Jakarta - Cuaca yang sulit ditebak seperti saat ini banyak mengundang penyakit. Apalagi buat bikers yang tubuhnya tidak terlindung atap, langsung terpapar hujan dan panas. Enggak hanya penyakit seperti flu, batuk dan masuk angin. Kaki-kaki pun bisa ikut penyakitan kalau enggak dirawat dengan benar. Efeknya dari koreng, gudik sampai bau jempol lo...

BASAH DAN LEMBAB

Problem kaki yang paling umum mengancam bikers adalah area sekitar telapak kaki yang tertutup sepatu dan kaos kaki. Kaki yang tertutup dalam jangka lama dengan kondisi yang tidak higienis itulah yang jadi sumber penyakit.

Kondisi tidak sehat tersebut biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan. Ini bisa terjadi karena sepatu yang jarah dibersihkan, kaos kaki yang kotor atau jarang ganti atau basah terkena aliran air hujan di jalan. Kelembaban juga bisa jadi masalah. Ini bisa karena keringat saat cuaca panas. Bisa juga akibat basah karena kehujanan, tapi tidak segera dibuka atau ganti dengan sepatu dan kaos kaki kering.

JAMUR DAN BAU

Menurut dr. Hanung Tyas, tubuh manusia pada dasarnya sudah mengandung kuman-kuman. “Tapi pada kondisi tertentu, jumlahnya bisa sangat banyak sehingga efeknya buruk buat kesehatan kulit. Seperti kondisi kurang higienis atau lembab. Kalau dibiarkan, bisa jadi infeksi,” kata dokter kulit yang berpraktek di klinik Estetika Sukabumi, Jabar ini.


Air hujan yang membasahi kaki saat bermotor bukanlah air bersih, mengandung banyak kotoran. Apalagi kalau kaki sampai terendam. Kuman-kuman dari air kotor di jalan pun dengan mudah berpindah ke kaki, sepatu dan kaos kaki. Inilah yang bisa jadi sumber penyakit kalau tidak segera mengeringkan dan membersihkan ka­ki bekas sepatu dan kaos kaki yang basah kehujanan.

“Pada kulit kaki, efeknya berupa eksima karena infeksi kuman,” kata dokter lulusan Universitas Atma Jaya Jakarta ini. Kalau kaki ada luka atau digaruk karena biasanya terasa gatal, luka itu bisa jadi koreng, gudik atau buduk.

Selain infeksi, sepatu dan kaos kaki yang basah dan lembab, juga bisa jadi tempat yang subur buat berkembang biaknya jamur. Seperti di antara lipatan jari dan kuku. “Karena lembab, sepatu dan kaos kaki basah, kalau enggak cepat diganti, jadi memungkinkan untuk tumbuhnya jamur,” lanjut dr. Hanung.

Tanda-tanda paling umum rasa gatal, biasanya di area-area sekitar tapak kaki, bawah tungkai, atau yang berlipat seperti di antara jari-jari dan kuku.  Enggak cuma gatal, jamur yang bersarang di kaki juga bisa memicu bau yang biasa kita kenal dengan bau jempol.

KAOS KAKI = UNDERWEAR

Sebenarnya enggak sulit mengantisipasi pro­blem-problem di atas. Kun­cinya hanya menjaga ke­bersihan dan jaga kaki agar tetap kering, minimal­kan dari kelembaban. Secara ter­atur, bersihkan, angin-a­nginkan dan jemur sepatu yang dipakai setiap hari.

Kaos kaki juga enggak boleh dipakai kelamaan. Perlakukan seperti pakaian dalam. “Apalagi kalau termasuk orang yang frekuensi bermotor, kena panas dan produksi keringatnya cukup tinggi. Jangan ditunggu sampai kotor atau bau. “Ganti kaos kaki setiap hari,” saran wanita berambut panjang ini.


Pilihan bahannya juga mesti cermat. Jangan hanya mempertimbangkan motif atau warna. Kalau gampang keringatan atau sering kena panas, cari bahan yang menyerap keringat, hindari bahan yang tebal. Hindari bahan nilon seperti stocking, tipis tapi tidak menyerap keringat.

KERING PANGKAL SEHAT

Kalau kulit di bagian tubuh yang terbuka membutuhkan kelembaban, untuk kulit kaki yang tertutup justru sebaliknya. Agar tetap sehat, kondisinya harus selalu kering. Hindari kelembaban karena basah atau keringat. Bagaimana dengan risiko kehujanan saat cuaca tidak menentu seperti saat ini? Sediakan selalu cadangan sepatu dan kaos kaki kering di kantor, tas atau boks motor.

Kalau mau yang lebih praktis, antisipasi dari awal, siapkan mantel sepatu. Pilihannya banyak, enggak kalah dengan mantel badan. Dari yang harga Rp 50an ribu sampai Rp 150 ribu. “Kalau sampai kerendam memang masih bisa tembus. Tapi kalau hujan-hujan aja aman, sepatu dan kaki tetap kering,” kata Andry Brillianto, biker dan instruktur keselamatan dari Jakarta Defensive Driving Consulting.

Kalau di perjalanan kaki bakal sering terendam, simpan sepatu gaya Anda di boks. Sementara untuk perjalanan, gunakan sepatu karet. “Itu benar-benar kering, kerendam sekalipun. Tapi kalau untuk perjalanan jauh enggak disarankan ya. Karena itu karet, kalau jatuh gampang sobek,” lanjut Andry. (motorplus.otomotifnet.com)