Sedan produksi pertama kerja sama GM dan Holden
Australia - Minggu-minggu ini, General Motors mengumumkan untuk mengakhiri produksi Holden di Australia pada 2017. Keputusan ini, bagi masyarakat di Negeri Kanguru bagaikan petir menyambar di siang bolong. Berarti, perjlanan sejarah panjang 109 tahun dalam memproduksi mobil dan kompoonen akan berakhir.
Masa depan Holden sebagai - bisa dikatakan - mobil nasional Australia belum diketahui. Pihak GM pun belum dikonfirmasi jika Holden akan terus diproduksi (tapi ditempat lain) atau akan menjadi versi rebadged dari produk GM lainnya.
Seperti diketahui, Holden memiliki warisan sejarah yang sangat besar dan kuat. Karena, merek ini menjadi mobil pertama di negeri dengan Ibu kota Canberra tersebut.
Produksi Sadel
Sebelum masuk ke dunia industri otomotif, Holden mengawali bisnisnya sebagai produsen sadel pada 1856. Kemudian, perusahaan yangi didirikan oleh James Holden itu melakukan ekspansi ke otomotif. Edward, cucu dari James, ikut bergabung di perusahaan.
Produksi pertama berupa bodi sespan (sidecar) sepeda motor. Edward punya hasrat membawa perusahaan untuk memproduksi mobil. Dengan bendera Holden Motor Body Builders (HMBB) pada 1920-an, perusahaan memasok 12.000 unit bodi mobil per tahun untuk Ford dan GM. Sayang, depresi besar membuat kondisi pasar kurang sehat. Dan pada 1930, HMBB mampu memproduksi 34.000 unit.
Setahun kemudian, HMBB dibeli oleh GM dan digabung dengan GM Australia dengan nama perusahaan General Motors-Holden. Mobil produksi pertama diproduksi pada 1948 dengan sebutan 48-215. Dalam lima tahun, prestasi besar diukir, di mana Holde terjual total 120 ribu unit dengan berbagai model, mulai dari sedan, taksi sedan, dan model van.
Model kedua Holden, yakni FJ diluncurkan 1953 merupakan facelift dari 48-215. Tampilan bodi cukup gahar dengan mesin 2.2L lurus-enam dengan tenaga 60 sampai 65 dk. Di luar dugaan, dalam tiga tahun terjual total 170 ribu unit dan menjadi salah satu ikon mobil Australia.
Pada 1956, Holden FE diluncurkan dan dua tahun kemudian facelift masuk pasar dengan nama FC. Ini juga menandakan Holden mulai memasuki pasar luar negeri, meski pasarnya Asia Tenggera (termasuk Indonesia) dan Afrika. Pasar dalam negeri memberi konstribusi sampai 50 persen lebih.
Model demi model dengan teknologi canggih terus bergulir dari Holden. Termasuk Holden Torana pada 1974 dipasangi mesin gahar V8 5.0L (tapi, di Indonesia mesin kecil dan pernah dipakai sebagai armada taksi). Dimulai dengan model FB di awal 1960 dengan masuknya pesaing GM juga dari Amerika, yakni Ford dengan modelnya Ford Falcon.
Beberapa model dari Holden sangat akrab dengan telinga konsumen di Indonesia, di antaranya Holden Torana, Kingswood, Gemini (1975), sampai akhirnya Commodore yang dimulai 1990-an. Dan sukses terbesar diraih melalui Commodore VT pada 1997 di mana konsumen dari Ford Falcon pada beralih.
Untuk menjaga pasarnya, Holden pun menggandeng produsen mobil Jepang. Diawali dengan Isuzu pada 1980-an dengan meluncurkan beberapa model. Sayang, kondisi pasar tidak berjalan mulus, sehubungan dengan masuknya produk unggulan dari Ford diikuti kebangkitan pabrikan mobil Jepang.
Selain dengan Isuzu, Holden juga pernah bermitra sama Toyota. Strategi pasar sama, menjual beberapa model Toyota dengan label Holden. Tapi kerja sama itu hanya bertahan sampai pertengahan 1990-an.
Masuk dekade 2000, pasar Holden di kandang sendiri disalip Toyota. Kerugian pun mulai menjangkit di perusahaan Holden. Melihat harga saham terus merosot, GM pun melakukan regorganisasi, tetap tidak tertolong sampai gaji pekerja pun harus dipotong.
Inikah yang membuat GM mengakhiri penetapannya di Australia yang bisa dibilang dalam tubuh pabrikan mobil Amerika itu sudah ada darah Australia. (mobil.otomotifnet.com)