Jakarta – Selisih harga antara bahan bakar solar (Rp 5.500) dan bensin (Rp 6.500) diakui PT GM Indonesia cukup berpengaruh pada komposisi penjualannya. Pasalnya pada beberapa model, seperti Captiva dan Spin selain bermesin bensin disediakan juga versi dieselnya.
“Konsumen bensin yang switch ke diesel banyak. Sangat terasa di model Captiva, yang nyaris semua penjualannya dari tipe diesel. Kalau Spin, karena masih baru belum terlalu kelihatan perbedaannya,” buka Yuniadi Hartono, Direktur Marketing PT GM Indonesia pada Jumat (19/7) petang.
Meski begitu, menurutnya Chevrolet tak merasa selisih harga BBM akan menghambat pasar mobil bermesin bensin.
“Kami sudah mengantisipasi hal tersebut diantaranya dari sisi ekonomis yang diperhitungkan. Terutama sisi maintenance dan pemakaian BBM yang irit di setiap produk. Sehingga tak terlalu berpengaruh,” ungkapnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Maria Sidabutar, Direktur PR PT GM Indonesia. "Perkembangan mobil diesel ada, namun masih seimbang dengan bensin. Di beberapa daerah banyak konsumen yang memilih versi diesel dari Spin, namun pada sebagian daerah seperti Kalimantan justru dominan tipe bensin. Sebab konsumen tersebut lebih melihat dari ketersediaan BBM yang banyak di daerahnya. Ya kalau cuma selisih sedikit tapi susah mendapatkannya juga percuma," pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)
“Konsumen bensin yang switch ke diesel banyak. Sangat terasa di model Captiva, yang nyaris semua penjualannya dari tipe diesel. Kalau Spin, karena masih baru belum terlalu kelihatan perbedaannya,” buka Yuniadi Hartono, Direktur Marketing PT GM Indonesia pada Jumat (19/7) petang.
Meski begitu, menurutnya Chevrolet tak merasa selisih harga BBM akan menghambat pasar mobil bermesin bensin.
“Kami sudah mengantisipasi hal tersebut diantaranya dari sisi ekonomis yang diperhitungkan. Terutama sisi maintenance dan pemakaian BBM yang irit di setiap produk. Sehingga tak terlalu berpengaruh,” ungkapnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Maria Sidabutar, Direktur PR PT GM Indonesia. "Perkembangan mobil diesel ada, namun masih seimbang dengan bensin. Di beberapa daerah banyak konsumen yang memilih versi diesel dari Spin, namun pada sebagian daerah seperti Kalimantan justru dominan tipe bensin. Sebab konsumen tersebut lebih melihat dari ketersediaan BBM yang banyak di daerahnya. Ya kalau cuma selisih sedikit tapi susah mendapatkannya juga percuma," pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)